Kamis 23 Jan 2020 20:28 WIB

Firli: KPK Kerja Keras Menangkap Harun Masiku

Ketua KPK Firli Bahuri menegaskan pihaknya bekerja keras menangkap Harun Masiku.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Bayu Hermawan
Ketua KPK Firli Bahuri
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Ketua KPK Firli Bahuri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menegaskan, pihaknya bekerja keras untuk menangkap tersangka kasus dugaan suap proses PAW, Harun Masiku. Firli juga meminta masyarakat yang mengetahui keberadaan politikus PDIP itu untuk segera melaporkan ke KPK

"Sampai hari ini kami masih terus berusaha bekerja keras untuk melakukan penangkapan," tegas Firli, Kamis (23/1).

Baca Juga

Firli pun meminta kepada masyrakat yang mengetahui keberadaan Harun agar segera melapor. "Saya juga himbau kepada tersangka saudara HM berikan kontribusi untuk menyelesaikan persolan ini karena sesungguhn setiap orang harus bertanggung jawab atas perbuatannya," tegas Firli.

Ihwal adanya dugaan perintangan penyidikan yang dilakukan Menkumham Yasonna H Laoly,  KPK menilai hingga saat ini belum ada dugaan upaya merintangi penyidikan kasus tersebut.

Seperti diketahui, Harun Masiku ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan, terkait proses pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR terpilih 2019-2024 dari PDIP. Pascapenetapan tersangka, Harun sempat dilaporkan buron ke luar negeri.

Namun, Direktorat Jenderal Keimigrasian Kemenkumham akhirnya mengakui jika Harun Masiku ada di Indonesia sejak 7 Januari.  Direktur Jenderal Imigrasi Ronny F Sompie mengungkapkan soal keberadaan Masiku berdasarkan informasi terbaru yang diterima dari Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Bandara Soekarno-Hatta.

"Saya sudah menerima informasi berdasarkan pendalaman di sistem, termasuk data melalui IT yang dimiliki stakeholder terkait di Bandara Soeta bahwa HM telah melintas masuk kembali ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Batik pada 7 Januari 2020," ujar Ronny kepada Republika.co.id, Rabu (22/1).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement