Jumat 24 Jan 2020 10:28 WIB

Harimau Sumatra dari Muara Enim Direhabilitasi di Lampung

Harimau sumatra menjalani rehabilitasi di Tambling Wildlife Nature Conservation

Harimau Sumatra di hutan kawasan Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC)
Foto: Antara
Harimau Sumatra di hutan kawasan Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC)

REPUBLIKA.CO.ID, PESISIR BARAT -- Harimau sumatera (Pantheratigris sumatrae) dari Muara Enim, Sumatera Selatan, yang dievakuasi ke Lampung kini menjalani rehabilitasi di Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) di Kabupaten Pesisir Barat.

"Kami menerima harimau ini dengan senang hati, karena memang sangat peduli terhadap populasi harimau sumatera, sehingga penyelamatan harimau pasti kami mau dan ini merupakan amanah yang sangat besar yang kami harus jaga dan harus lakukan sebaik mungkin, enggak boleh sampai gagal," kata perwakilan Manajemen TWNC Hana Lilies di kawasan konservasi TWNC di Pesisir Barat, Jumat (24/1).

Harimau sumatera jantan tersebut masuk ke perangkap yang dipasang petugas di wilayah Muara Enimpada Selasa (21/1) dan dibawa ke Lampung pada Rabu pagi (22/1).

Setibanya di Lampung, setelah menjalani pemeriksaan, harimau yang ditangkap menyusul beberapa kejadian serangan harimau terhadap warga tersebut langsung diberangkatkan ke kawasan pelestarian satwa liar TWNC.

Hana mengatakan bahwa konflik antara satwa liar dengan manusia sering kali terjadi karena daerah jelajah dan habitat mereka terganggu akibat penebangan liar dan pembukaan lahan. Oleh karena itu, ia melanjutkan, pemulihan dan pelestarian hutan habitat satwa liar sangat penting dalam upaya mencegah konflik manusia dengan satwa liar.

"Dengan menjaga lingkungan, memahami keberadaan harimau, menjaga kelestarian, dan tidak mengganggu wilayahnya. Cara ini membuat harimau tidak mungkin akan masuk lagi ke permukiman dan berujung menyerang manusia," katanya.

"Ayo mulai dari sekarang jangan pernah mengganggu dan merusak hutan. Karena banyak satwa yang masih dilindungi terganggu bila kita merusak ekosistemnya, sehingga jumlah populasi harimau sumatera yang ada kian berkurang," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement