Jumat 24 Jan 2020 10:49 WIB

Jelang Imlek, Warga Keturunan Cari Ikan Bandeng

Ikan bandeng hidangan wajib saat Imlek.

Jelang Imlek, Warga Keturunan Cari Ikan Bandeng. Pedagang musiman menjual ikan Bandeng jelang perayaan Hari Raya Imlek.
Foto: Antara/Galih Pradipta
Jelang Imlek, Warga Keturunan Cari Ikan Bandeng. Pedagang musiman menjual ikan Bandeng jelang perayaan Hari Raya Imlek.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Menjelang malam perayaan Tahun Baru Imlek 2571 Kongzili, banyak warga keturunan China di Bandarlampung mencari ikan bandeng. Ikan bandeng akan dijadikan hidangan wajib pada hari besar keagamaan tersebut.

"Banyak pembeli mencari ikan bandeng untuk sajian makan malam keluarga, dan harga ikan bandeng tetap stabil Rp 25 ribu per kilogram, " ujar Inayah salah seorang penjual ikan di Pasar Gudang Lelang, di Bandarlampung, Jumat (24/1).

Baca Juga

Menurutnya, menjelang malam Tahun Baru Imlek peminat ikan bandeng semakin meningkat dibandingkan hari biasa. "Kalau hari biasa dalam sehari hanya habis sekitar 10 ekor hingga 18 ekor, namun saat ini meningkat bisa sampai 25 ekor ikan bandeng terjual, " ujarnya

Ikan bandeng merupakan salah satu sajian wajib bagi masyarakat keturunan China saat makan malam keluarga menjelang Tahun Baru Imlek. "Malam ini merupakan malam Imlek, dan bandeng jadi sajian wajib Imlek untuk makan malam keluarga, " ujar Uli, salah seorang warga keturunan China.

Ia mengatakan, banyak warga keturunan mencari ikan bandeng karena ikan itu merupakan salah satu makanan pembawa berkah. Hal serupa juga dikatakan oleh Ayen salah seorang warga keturunan.

"Ikan bandeng memiliki banyak duri yang tidak ada habisnya, itu menjadi salah satu filosofi dimana rejeki kita juga tidak akan ada habisnya bila kita makan ikan bandeng", ujar Ayen.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement