Jumat 24 Jan 2020 11:34 WIB

Korea Selatan Konfirmasi Kasus Kedua Virus Corona

Kasus kedua virus corona dialami seorang pria yang bekerja di Wuhan China.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ani Nursalikah
Korea Selatan Konfirmasi Kasus Kedua Virus Corona. Petugas Kesehatan di Rumah Sakit Pusat Wuhan merawat pasien yang diduga terpapar virus corona di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1).
Foto: The Central Hospital of Wuhan via Weibo/Handout via REUTERS
Korea Selatan Konfirmasi Kasus Kedua Virus Corona. Petugas Kesehatan di Rumah Sakit Pusat Wuhan merawat pasien yang diduga terpapar virus corona di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemerintah Korea Selatan (Korsel) mengumumkan kasus kedua dari virus corona jenis baru yang dibawa dari China. Hal itu diungkapkan Pusat Kendali dan Pencegahan Penyakit Korsel (KCDC), Jumat (24/1).

Dilansir di Yonhap, seorang warga Korsel yang tiba di Bandara International Gimpo, Seoul Barat dinyatakan positif terkena virus corona baru, Rabu (22/1) lalu. Pria berusia 55 tahun itu bekerja di Wuhan dan mengunjungi sebuah klinik di China pekan lalu setelah mengeluh sakit tenggorokan dan gejala lain.

Baca Juga

KCDC mengatakan perincian tentang kondisi pasien akan diungkapkan besok. Korsel mengonfirmasi kasus pertama dari virus corona pada Senin, ketika seorang warga China tiba di Bandara Internasional Incheon.

Sementara 25 kasus yang diduga virus corona dinyatakan negatif. Kasus yang dikonfirmasi kedua muncul ketika Korsel sedang berjuang mencegah penyebaran jenis virus corona baru selama liburan Tahun Baru Imlek empat hari. Pemerintah Korsel menyarankan warga tidak mengunjungi kota-kota di China.

Tahun Baru Imlek dirayakan oleh orang Korea dan China. Liburan tradisional yang dimulai Jumat, akan melihat peningkatan pergerakan di dalam negeri dan luar negeri yang berpotensi mengekspos lebih banyak orang terhadap virus. Gejala umum dari virus corona baru biasanya menimbulkan demam, sakit tenggorokan dan kesulitan bernafas, dengan kasus yang lebih akut adalah kedinginan dan nyeri otot.

Korsel menjaga tingkat kewaspadaan yang tinggi untuk mencegah penyebaran virus corona yang dimulai dari Wuhan itu. Bandara-bandara di seluruh negara telah melakukan pemantauan dan pengecekan terhadap penumpang dari China dan negara-negara lain untuk tanda-tanda penyakit. Pemerintah setempat telah mempercepat upaya karantina untuk menahan virus.

Hingga kini, Pemerintah Cina mencatat sudah 25 korban meninggal dunia akibat virus yang mirip SARS ini. Sementara lebih dari 800 kasus pasien menderita gejala pneumonia yang misterius.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan keadaan darurat bagi China, tapi belum skala global. Sementara itu, virus sudah mereak ke sejumlah kota padat penduduk di China, seperti Beijing, Shanghai, hingga Hong Kong.

Singapura melaporkan, satu orang terdeteksi terkena virus corona jenis baru dari SARS ini. Sementara Amerika Serikat (AS) mengantisipasi tersebarnya virus yang kini digolongkan dapat menular antarmanusia.

Kementerian Luar Negeri RI menyatakan, belum ada WNI yang terdeteksi terjangkit vius ini. Pemerintah Indonesia akan terus memantau perkembangan WNI yang ada di China, terlebih di Wuhan dimana terdapat 60 mahasiswa Indonesia.

Wuhan merupakan kota di mana virus ini muncul. Kota tersebut melakukan isolasi ketat demi mencegah penyebaran virus.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement