REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan pagu anggaran untuk pembangunan rumah bersubsidi dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) akan ditambah. Langkah ini dilakukan mengingat kuota rumah FLPP tahun 2020 akan habis pada April mendatang. Artinya, masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) terancam tak bisa mengakses rumah murah.
"Akan terus, yang jelas targetnya kan kemarin terpenuhi. Ini akan terus dengan target yang sedikit lebih banyak. FLPP ini sangat diminati oleh masy karena meringankan. Enggak dipotong, pagunya ditambah. Saya sudah perintah sendiri," jelas Jokowi di Istana Negara, Jumat (24/1).
Meski begitu, presiden belum menjelaskan berapa penambahan pagu anggaran yang dimaksud. Jokowi juga belum menjelaskan teknis rinci mengenai kuota rumah bersubsidi yang akan ditambah pada tahun ini.
Sebelumnya, Real Estate Indonesi (REI) mengingatkan pemerintah bahwa kuota rumah FLPP akan habis pada April 2020. Ketua Umum REI, Totok Lusida mengatakan bahwa tahun ini alokasi rumah FLPP dari pemerintah sebanyak 102 ribu unit rumah dengan besaran anggaran subsidi Rp 11 triliun.
Namun, anggaran tersebut diperkirakan hanya cukup untuk membangun 97,7 ribu unit rumah lantaran sebanyak Rp 2 triliun dari alokasi subsidi 2020 telah dipakai untuk menutupi kekurangan FLPP tahun 2019.