Sabtu 25 Jan 2020 05:00 WIB

Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi Juga Pakar Matematika

Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi ungkap pentingnya matematika.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi Juga Pakar Matematika. Foto: Matematika (Ilustrasi)
Foto: clare.cam.ac.uk
Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi Juga Pakar Matematika. Foto: Matematika (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu karangan Syekh Ahmad Khatib yang mengagumkan kitabnya yang berjudul “Riyadh al-Hussab fi ‘ilm al-Hisab” yang dicetak oleh Mathba’ah al-Maimuniyyah, Mesir pada 1310 H.

Salah satu penulis yang mengkaji kitab tersebut, Al-Faqir Ila Rahmatillah Apria mengatakan, kitab ini merupakan pembahasan panjang lebar mengenai ilmu Matematika. Kitab ini terdiri dari 176 halaman.

Baca Juga

Pada permulaan kitab ini, Syekh Ahmad Khatib memaparkan alasan penulisan kitab ini. Syekh Ahmad Khatib mengemukakan bahwa dalam agama matematika diperlukan untuk mengukur kiblat, hisab falaki dan pembagian harta pusaka. Oleh Karena itu, menurut Syekh Ahmab, setiap muslim mesti mengetahuinya.

Selanjutnya, Syekh Ahmad Khatib juga menyebutkan bahwa guru pertama ilmu Hisab ini ialah Nabi Idris Alaihi Salam. Pembahasan dalam kitab ini cukup mendalam, termasuk tentang trigonometri, logaritma dan lainnya. Kitab ini juga dipenuhi dengan “raqam-raqam” untuk mempermudah para pembacanya.

Matematika dalam kajian agama merupakan sesuatu yang sangat penting. Karena, beberapa bidang keilmuan dalam Islam hanya bisa dikuasai dengan kemahiran hitungan-hitungan, seperti Ilmu Faraidh dan Ilmu Falak.

Oleh karenanya, para ulama dalam konteks khusus, dapat dikatakan sebagai saintis Matematika. Seperti itu pula yang diusahakan oleh Syekh Ahmad Khatib dengan penulisan kitab-kitab bidang Matematika.

Salah seorang murid Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi yang mewarisi ilmu Hitung-hitung ini ialah Syekh Abdul Karim Amrullah atau Haji Rasul. Dalam salah satu tulisan tangannya, ia pernah mengukur perjalanan seseorang dari suatu tempat ke tempat lainnya, dalam berapa menit, berapa panjang jaraknya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement