Sabtu 25 Jan 2020 06:45 WIB

Tiga Rumah Sakit Disiapkan untuk Mengisolasi Pasien Corona

Virus corona sedang mewabah di sejumlah daerah di China.

Tiga Rumah Sakit Disiapkan untuk Mengisolasi Pasien Corona. Foto:   Virus corona (ilustrasi)
Foto: AP/Health Protection Agency, File
Tiga Rumah Sakit Disiapkan untuk Mengisolasi Pasien Corona. Foto: Virus corona (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,SIDOARJO -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan, Pemprov Jatim akan memproteksi warganya dari bahaya virus korona baru (novel Coronavirus/nCov). Di mana, virus korona baru ini menimbulkan wabah di sebagian wilayah China. Khofifah pun menyatakan telah menyiagakan ruang isolasi yang berada di RSUD dr. Soetomo, RSUD Soedono Madiun, dan RS Saiful Anwar Malang.

"Jadi siapapun yang ada di Jatim kita ingin memberikan proteksi dengan baik. Seluruh tim dari ketiga rumah sakit Pemprov Jatim yakni RSUD dr. Soetomo, RSUD Saiful Anwar, dan RSUD Soedono, dalam keadaan yang sudah terkoordinasikan. Saya juga minta Dinas Kesehatan untuk terus memonitor," kata Khofifah di Terminal 2 Bandara Juanda, Sidoarjo, Jumat (24/1).

Guna lebih meningkatkan kewaspadaan, gubernur perempuan pertama di Jatim itu juga minta seluruh penerbangan internasional dari China, untuk mengisi kartu kewaspadaan kesehatan. Harapannya, dengan masing-masing penumpang mengisi kartu kewaspadaan  kesehatan tersebut, bisa terdeteksi secara awal, gejala yang dimiliki setiap penumpang.

"Mudah-mudahan ini bisa memberikan perlindungan masyarakat dengan baik. Sehingga ketika mereka berada di Provinsi Jawa Timur, merasa aman dari virus korona," ujar mantan Mensos tersebut.

Khofifah melanjutkan, upaya lain yang dilakukan dalah dengan memasang pendeteksi suhu tubuh atau Body Thermal Scaner (BTS) di kedatangan Bandara Internasional Juanda. Khofifah pun memastikan, alat yang dipasang tersebut berfungsi optimal. Dimana alat itu bisa mendeteksi penumpang yang memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat celcius.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya dr. M. Budi Hidayat menjelaskan, Bandara International Juanda memiliki alat pendeteksi suhu tubuh yakni Body Thermal Scanner. Body Thermal Scanner sendiri merupakan alat pendeteksi tubuh yang diperuntukkan bagi penumpang kedatangan internasional di Bandara dan Pelabuhan.

"Alat ini mampu mendeteksi setiap penumpang  dalam radius sampai 10 meter. Alat ini  disetting  jika suhu tubuh berada di atas 38 derajat celcius, alarm akan berbunyi sebagai pertanda bahwa penumpang tersebut perlu diidentifikasi di ruang isolasi bandara untuk selanjutnya di rujuk ke tiga rumah sakit Pemprov Jatim yang telah ditunjuk ," kata dia.

Ia melanjutkan, peningkatan suhu tubuh dari penumpang adalah tanda utama dari gejala penyakit atau infeksi, salah satu diantaranya virus korona. "Kalau sudah terdeteksi diperiksa oleh dokter apakah penyakit berkaitan dengan virus atau tidak. Jika terdeteksi akan dilakukan di ruang perawatan dan isolasi di tiga rumah sakit tadi," ujarnya.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement