REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati mengaku rajin menggelar operasi pasar (OP) di sejumlah wilayah, untuk menstabilkan harga bahan pokok serta menjaga daya beli masyarakat. Terutama setelah bahan-bahan kebutuhan sehari-hari seperti cabai, gula, dan sebagainya mengalami kenaikkan. Wiwiek mengatakan, operasi pasar digelar mulai pertengahan Januari 2020.
Selain menggelar operasi pasar, lanjut Wiwiek, Satgas Pangan juga rutin melakukan sidak ke sejumlah pasar untuk memastikan harga jual sesuai dengan aturan yang ditetapkan pemerintah. Ketika ditemukan adanya penyelewengan harga, maka Satgas Pangan tersebut akan memberi peringatan.
“Kalau harga itu tidak sesuai dengan aturan pemerintah, kita kasih peringatan mereka harus menetapkan maksimum dengan harga yang ditetapkan pemerintah, ini dengan pihak Polrestabes. Jadi ada Satgas Pangan,” kata Wiwiek di Surabaya, Sabtu (25/1).
Saat ini, kata Wiwiek, harga cabai rawit di pasaran terpantau sekitar Rp 70 ribu per kilogram. Sedangkan harga cabai rawit hijau, berada di posisi sekitar Rp 35 ribu per kilogram. Sementara itu, harga gula dan bawang putih, yang sebelumnya sempat mengalami kenaikan, saat ini sudah kembali normal.
“Kalau Disdag operasi pasar harganya di bawah itu. Lombok (cabai rawit) misalnya, itu satu kilonya Rp 58 ribu, jadi kita masih jauh di bawahnya,” ujar Wiwiek.
Wiwiek memastikan, harga yang disediakan dalam operasi pasar tersebut terbilang murah. Pasalnya, pihaknya langsung bekerja sama dengan petani dan distributor untuk menyediakan bahan kebutuhan pokok tersebut. Operasi pasar ini tak hanya menyediakan cabai, tapi berbagai kebutuhan pokok seperti bawang putih dan gula.
“Kalau bawang putih kita jual satu kilo Rp 22 ribu per kilogram, kalau gula Rp 12.200 per kilogram,” kata dia
Menurutnya, saat ini harga bawang putih di pasaran berada di posisi Rp 30 ribu. Sedangkan gula, harga eceran tertingginya Rp 12.500 dan di toko-toko yang lain mencapai Rp 13 ribu. “Jadi masih lebih murah kita, pemerintah kan memang harus menstabilkan harga ya. Makanya kami akan bergerak (operasi pasar) sampai keadaan normal,” kata Wiwiek.