REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hujan deras yang terjadi sejak dua hari terakhir di Kota Bandung dan sekitarnya menyebabkan air di sungai Cinambo meluap. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandung Didi Riswandi menduga banjir di permukiman warga terjadi karena resapan air yang berkurang.
Berkurangnya resapan ini akibat adanya pembangunan di sekitar wilayah Gedebage selain kondisi Sungai Cinambo yang meluap akibat hujan deras yang terjadi beberapa hari terakhir.
Air luapan sungai masuk ke permukiman warga yang berada di sebagian RW 03, Kelurahan Rancabolang, Kecamatan Gedebage, dan Kecamatan Rancasari, Sabtu (25/1). Ketinggian air bervariasi dari 60 sentimeter hingga 80 sentimeter.
"Saya lebih ke arah, tadinya kebun dibangun rumah. Tidak menyumbat apa-apa tapi awalnya air terserap jadi mengalir," ujar Didi pada Sabtu (25/1). Selain itu menurutnya terdapat dua saluran irigasi yang sempat tertutup material sehingga aliran air tidak lancar.
Namun ia mengatakan saat ini kondisi saluran irigasi sudah diperbaiki. Menurutnya, ketinggian air di Sungai Cinambo pun sudah sejajar dengan jalan. "Saya keliling di Sapan dan penuh semua banjir," katanya.
Didi menambahkan berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) puncak hujan akan terjadi pada Februari. Selain itu, volume hujan dan durasi akan lebih pendek namun besar.
Didi menuturkan Dinas PU tengah mengupayakan pembangunan kolam retensi di lahan milik Pemkot Bandung di Babakan Karet, Kelurahan Derwati. Namun, kendalanya adalah peruntukan awal kawasan tersebut untuk pembangunan rumah susun.
Menurut Didi, pihaknya akan menyegerakan pembangunan kolam retensi yang berada di Jalan Bima. Sedangkan untuk banjir di Gedebage yang belum surut pihaknya menyiapkan pompa air untuk menyedot banjir.
Dansektor 22 Citarum Harum, Kolonel Infanteri Asep Rahman, mengatakan hujan deras yang terjadi dua hari terakhir menyebabkan sungai Cinambo meluap. Padahal satu bulan terakhir sudah dilakukan normalisasi. "Banjir sekarang kejadian pertama kali," katanya.