REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Perjalanan Gregoria Mariska Tunjung di Thailand Masters 2020 sudah terhenti di babak perempat final. Ia kalah dari unggulan pertama, Akane Yamaguchi (Jepang) dengan skor 23-25, 14-21.
Kekalahan dari Yamaguchi ini menjadi yang kelima kalinya buat Gregoria, dalam enam pertemuan. Meski kalah, Gregoria mengaku sudah menunjukkan perkembangan dari dua turnamen sebelumnya di tahun 2020.
Sebelumnya pada Malaysia Masters 2020, awal Januari lalu, ia terhenti di babak pertama dari Ratchanok Intanon (Thailand). Kemudian di Daihatsu Indonesia Masters 2020, pekan lalu, Gregoria juga selesai di laga pembuka dari Yamaguchi.
Namun, Gregoria mengaku tetap belum puas dengan penampilannya di Indoor Stadium Huamark Bangkok ini. Masalah mental di lapangan, dikatakan Gregoria menjadi masalah utamanya saat ini.
“Saya harus memperbaiki mental di lapangan. Selain itu saya juga harus bisa mengendalikan pressure dengan baik. Karena menurut saya, itu yang bikin kalah selama ini. Kalau lawan pemain-pemain top memang pasti saya masih kalah dari segi teknik dan fisik, saya masih di bawah mereka," kata Grego, sapaan arabnya.
"Tapi yang paling penting harus bisa melawan diri sendiri. Karena selain di lapangan ada lawan yang dihadapi, saya juga harus melawan diri sendiri. Sekarang saya masih banyak ambil pusing ke sana. Pengennya kedepannya saya bisa lebih tenang, dan lebih tahu lah harus bagaimana berbuat di lapangan,” ujarnya, menambahkan.
Gregoria berharap penampilannya bisa meningkat jauh lebih baik ke depannya. Apalagi pengumpulan poin menuju Olimpiade Tokyo 2020 terus bergulir. Persaingan di setiap sektor pun semakin kencang terasa.
“Semua atlet pasti sudah bersiap dan terus bersaing ketat. Enggak cuma antarnegara, tapi di dalam negaranya juga pasti masing-masing bersaing untuk bisa masuk, lolos ke Olimpiade. Kalau saya sendiri saya punya target, kalau lolos Olimpiade nanti bukan cuma karena saya tertinggi saja di antara teman-teman tunggal putri. Tapi memang karena prestasi saya juga bagus dan lolos Olimpiade,” ucapnya.
“Dari dalam tim kami saling membantu dengan Fitriani dan Ruselli (Hartwan). Kami tidak bersaing di dalam tim, karena kami kan dikirim terus pertandingan bersama. Tinggal berusaha saja memberikan yang terbaik. Dalam latihan kami saling membantu,” lanjutnya lagi.