Ahad 26 Jan 2020 12:36 WIB

Dokter China yang Meninggal Ikut Tangani Korban Virus Corona

Dokter korban virus corona berada di garis terdepan tangani korban virus corona.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Seorang dokter meninggal dunia karena virus korona tepat sembilan hari setelah terinfeksi virus mematikan di Cina itu (Foto: ilustrasi rumah sakit antisipasi virus corona china)
Foto: Antara/Aji Styawan
Seorang dokter meninggal dunia karena virus korona tepat sembilan hari setelah terinfeksi virus mematikan di Cina itu (Foto: ilustrasi rumah sakit antisipasi virus corona china)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang dokter meninggal dunia karena virus korona tepat sembilan hari setelah terinfeksi virus mematikan di Cina itu. Media Pemerintah Cina melaporkan bahwa dr Liang Wudong (62 tahun) telah bekerja di garis terdepan menangani wabah virus corona di kota Wuhan.

Pemeriksaan rinci terhadap pasien mengungkapkan adanya infeksi pada dada. Dokter asal Provinsi Hubei, Cina, diduga tertular penyakit tersebut pada 16 Januari di Rumah Sakit (RS) Pengobatan Cina di Provinsi Hubei.

Baca Juga

Liang kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit (RS) Jinyintan dua hari kemudian. Dokter Liang segera dimasukkan ke karantina dan dipindahkan ke Rumah Sakit Jinyintan.

Pasien mengeluh sesak dada dan merasa bingung ketika dirawat di rumah sakit. Mantan tenaga medis THT yang pensiun dari profesinya pada Juni lalu itu kemudian meninggal dunia. Pasien memiliki riwayat penyakit jantung dan jantung koroner.

Dilansir melalui mirror.co.uk pada Ahad (26/1), sebelumnya, sang ibu menelepon rumah sakit dan mengatakan bahwa putranya tidak dapat diselamatkan. Seorang staf medis dari departemen THT juga mengatakan kepada media setempat bahwa dr Liang diduga terinfeksi virus mematikan di Cina.

Virus corona telah menewaskan 41 orang di Cina dan menginfeksi lebih dari 1.300 orang lainnya, termasuk satu kasus di Chicago dan satu lainnya di dekat Seattle. Prancis juga mengkonfirmasi tiga kasus pertama dari coronavirus Wuhan. Satu pasien dirawat di rumah sakit di Paris dan satu lagi di kota barat daya Bordeaux.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement