REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut sebanyak 19 titik panas yang menjadi indikasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan terdapat di Sumatera. Sebanyak 17 titik panas di antaranya terdeteksi berada di Riau, satu titik panas di Bangka Belitung, dan satu lagi di Kepulauan Riau.
Kepala Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Harry Tirto menyebut, titik panas terbanyak yang terpantau melalui citra satelit terra dan aqua ditemukan di Kabupaten Bengkalis, Riau yang mencapai 13 titik panas. Sedangkan di Kabupaten Pelalawan, Riau, ditemukan empat titik panas.
Menurut data yang disampaikan Harry, terdapat dua kategori indikator kebakaran hutan dan lahan. Yakni indikator titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen dan juga indikator titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.
“Sumatra level confidence >50% yakni 19 titik panas. Riau level confidence >70% yakni 11 titik panas,” ucap dia berdasarkan data yang dikirim kepada Republika, Ahad (26/1).
Dari data yang diterima, sebanyak 11 titik panas di Riau yang terindikasi kuat terjadi karhutla atau dengan level conficence >70% yakni di Kabupaten Bengkalis yang sebanyak 10 titik panas dan juga Kabupaten Palalawan dengan satu titik panas.
Sementara itu, menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo, selain di Sumatra, karhutla juga terjadi di Ambon serta di Balikpapan, Samarinda, dan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.