REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil gubernur DKI Jakarta yang diusung Partai Keadilan Sosial (PKS), Nurmansjah Lubis, menyatakan kesiapannyauntuk mendapat bully dari warganet jika nanti dirinya terpilih menjadi wakil Gubernur Anies Rasyid Baswedan. Nurmansjah yang akrab disapa Bang Ancah ini mengatakan siap jadi sasaran perundungan warnaget agar Gubernur Anies Baswedan bisa melayani warganya secara makro.
"Enggak apa-apa pindahin bullying Bang Anies ke ane ye, supaya Bang Anies bekerja bahagiakan warganya dari segi makro, yang diomelin gua aja," kata Nurmansjah di CFD Jakarta, Ahad (26/1).
"Kalau misalnya neh regulasi Pemda 'brengsek', salahin Nurmansjah sebagai wagub, ane yang atur entar, bos ape yang salah. Ke Depdagri misalnya, gini ente nomenklaturnya enggak bener masak beli karpet APBD sampai dua ton," katanya.
Ancah mengatakan di APBD DKI juga ada banyak anggaran untuk beli 'tali' mencapai angka miliaran. Bagi orang yang tidak mengerti dengan anggaran tali, mereka akan langsung menyalahkan wakil gubernur.
"Semua tau enggak tali apa? Telepon, air, listrik, internet anggarannya miliaran, masak beli tali miliaran, mau narik kapal apa," ucap Ancah.
Menurut mantan direktur Takaful tersebut presepsi yang berbeda-beda di masyarakat yang menimbulkan perundungan. Karena itu, dia mengajak warga sama-sama mencari persamaan agar tidak lantas saling menyalahkan.
"Sama-sama kita cari kesamaan, jangan belum ape-ape tali di-bully, itu enggak bisa," katanya.
Nurmansjah Lubis satu dari dua nama diumumkan oleh Partai Gerindra sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai PKS. Nama kedua adalah Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Ahmad Riza Patria.
Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta akan menyerahkan kedua nama tersebut kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk diteruskan kepada DPRD DKI Jakarta.