Senin 27 Jan 2020 00:10 WIB

Corona Meluas, Pemerintah Wuhan dalam Tekanan

Dokter dari rumah sakit Wuhan menuding lambatnya respons pemerintah setempat.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Gita Amanda
 Warga berbelanja dengan mengenakan masker di sebuah supermarket di kota Wuhan, Sabtu (25/1/2020).   Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan sebagai pusat penyebaran virus Corona yang telah menginfeksi sekitar ratusan warga Wuhan dan menewaskan puluhan lainnya.
Foto: Chinatopix via AP
Warga berbelanja dengan mengenakan masker di sebuah supermarket di kota Wuhan, Sabtu (25/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan sebagai pusat penyebaran virus Corona yang telah menginfeksi sekitar ratusan warga Wuhan dan menewaskan puluhan lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Kota Wuhan mengalami tekanan dan diminta bertanggung jawab atas penyebaran wabah virus corona yang sejauh ini telah menewaskan 56 orang, dan menginfeksi lebih dari 1.900 orang di China. Dalam sebuah surat kepada Komisi Kesehatan Nasional, seorang dokter yang mengaku berasal dari rumah sakit ternama di Wuhan menuding lambatnya respons pemerintah setempat dalam menangangi wabah virus corona.

Dokter yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan, jumlah pasien yang terinfeksi virus corona telah meningkat sejak 12 Januari. Namun, otoritas kesehatan setempat tidak melaporkan ada kasus baru.

Baca Juga

"Pasien-pasien ini tidak dikarantina dengan tepat waktu, atau menerima perawatan medis yang memadai. Mereka juga dapat melakukan perjalanan di setiap sudut kota," tulis dokter tersebut, dilansir South China Morning Post, Ahad (26/1).

Dokter itu menyatakan, pihaknya telah memperingatkan agar pasien dan masyarakat mengenakan masker wajah serta menghindari daerah ramai. Namun peringatan itu tidak ditanggapi dengan serius.