Senin 27 Jan 2020 13:55 WIB

Korpma GPII Kawal Program Desa yang Digagas Pemprov Jabar

Program satu desa satu perusahaan ini mampu memberikan kemandirian masyarakat.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Korp Mahasiswa (Korpma) Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Jawa Barat, menggelar pelantikan dan stadium general dengan tema
Foto: Istimewa
Korp Mahasiswa (Korpma) Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Jawa Barat, menggelar pelantikan dan stadium general dengan tema "The New Era For Youth Power", di Aula Barat Gedung Sate Kota Bandung, Sabtu (25/1) .

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Korp Mahasiswa (Korpma) Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Jawa Barat bertekad akan turut membangun Jawa Barat (Jabar) dalam sektor pemberdayaan pemuda. Apalagi, janji politik Gubernur Jabar Ridwan Kamil tentang pembangunan desa yang salah satunya program One Village One Company dirasa belum terasa. "Dan ini jangan sampai hanya wacana belaka," Ketua Korp Mahasiswa GPII Jabar, Umbara Wijaya Saputra.

Hal itu terungkap saat Korp Mahasiswa (Korpma) Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Jawa Barat, menggelar pelantikan dan stadium general dengan tema "The New Era For Youth Power", di Aula Barat Gedung Sate Kota Bandung, Sabtu (25/1) kemarin.

Umbara mengatakan, pihaknya akan bersinergis dengan pemerintah dalam rangka menciptakan Jabar Juara Lahir Batin. Karena, Korpma GPII membawa gagasan besar tentang pembangunan desa yang dirasa Pemerintah Provinsi Jawa Barat belum maksimal dalam penyelenggaraannya.

Umbara menilai, masih banyak desa yang tertinggal dan tergilas dengan era digital hari ini. "Maka, kami sangat terpanggil akan isu pembangunan desa ini,"  katanya.

Korpma GPII Jabar, kata dia, akan konsisten mendorong program pemerintah tentang pembangunan desa. Karena, hal itu akan memberikan dampak yang luar biasa terhadap percapatan peningkatan pembangunan dan ekonomi desa.

Ketua PW GPII Jawa Barat Irwan Sholeh Amir berharap, Korpma GPII untuk bisa lebih kreatif di era revolusi industri 4.0 ini. Karena, mahasiswa sebagai agen perubahan harus membuka peluang kerja yang baru bagi masyarakat.

"Pengangguran di Jabar ini luar biasa banyak. Pekerjaan pun susah dicari. Maka kreativitas dan inovasi menjadi kunci utama di era ini," katanya.

Irwan meminta, apa yang digagas oleh mahasiswa GPII dalam mengawal pembangunan desa harus dilakukan secara seurius.  Karena, program satu desa satu perusahaan ini mampu memberikan kemandirian terhadap masyarakat desa.

Sehingga, kata dia, masyarakat desa tak perlu lagi mencari kerja ke kota. Karena, ekonomi masyarakat desa akan naik, dan kesenjangan berkurang. "Maka kita harus kawal terus program pembangunam desa ini," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement