REPUBLIKA.CO.ID, SIKKA -- Pemerintah Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur menyebut penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di sejumlah kecamatan di Kabupaten Sikka terus bertambah. Pasien DBD bertambah dari 194 orang menjadi 224 orang. Mereka tersebar di 19 kecamatan dari 21 kecamatan di daerah itu.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sikka, Awales Syukur kepada Antara, Senin mengatakan kasus penyakit DBD yang melanda Kabupaten Sikka semakin meluas dengan jumlah penderita yang terus meningkat. Penderita DBD di Kabupaten Sikka terus meningkat bahkan wilayah yang terpapar DBD juga semakin bertambah.
"Termasuk ada tiga orang dokter dan dua tenaga perawat yang bertugas di Kecamatan Magepanda juga terserang DBD. Lima orang tenaga medis ini saat ini masih menjalani perawatan intensif di RSUD TC Hilers," jelasnya.
Ia mengatakan pemerintah Provinsi NTT segera memberikan bantuan tenaga kesehatan terdiri dari dokter dan tenaga perawat. Bantuan ini diberikan guna membantu pemerintah Kabupaten Sikka dalam melakukan pengendalian serangan penyakit DBD di Kecamatan Magepanda yang memiliki kasus DBD tertinggi.
Selain jumlah pasien yang meningkat, DBD di Sikka sudah menyebar di 19 kecamatan dari sebelumnya hanya di 17 kecamatan. Dua kecamatan baru yang terjangkit DBD yaitu Kecamatan Nelle dan Mapitara.
"Dua kecamatan ini sebelumnya bebas dari serangan penyakit DBD namun pada akhir pekan lalu sudah mulai terserang DBD," tegasnya. Menurut Awales Syukur, masih dua kecamatan dari 21 kecamatan di Kabupaten Sikka yang untuk sementara dinyatakan bebas dari DBD yaitu Kecamatan Paulue dan Kecamatan Waiblama.