Senin 27 Jan 2020 17:19 WIB

Cegah Coronavirus, DKI Disinfeksi Rumah Pemotongan Hewan

Coronavirus diinformasikan berasal dari pasar yang menjual berbagai hewan hidup.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berusaha mencegah penyebaran virus corona atau coronavirus dengan melakukan disinfeksi di Rumah Potong Hewan (RPH).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Ilustrasi Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berusaha mencegah penyebaran virus corona atau coronavirus dengan melakukan disinfeksi di Rumah Potong Hewan (RPH).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berusaha mencegah penyebaran Coronavirus muncul di wilayah Ibu Kota meski belum ada laporan pasien positif Coronavirus. Langkah antisipatif yang dilakukan Pemprov DKI, di antaranya disinfeksi Rumah Potong Hewan (RPH).

Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Darjamuni mengatakan, desinfeksi rumah potong hewan ini bertujuan mencegah penularan agen penyakit lintas spesies dari hewan ke manusia. Sebab, para peneliti mengungkapkan bahwa virus ini memiliki kemiripan dengan strain SARS-CoV yang juga ditemukan pada kelelawar dan dapat menjangkiti hewan ternak serta manusia.

Baca Juga

"Dalam kasus di Wuhan, Coronavirus diinformasikan berasal dari pasar yang menjual berbagai macam hewan hidup termasuk hewan liar. Untuk itu kami lakukan pencegahan dan kewaspadaan terhadap penyebaran virus ini," ujarnya, Senin (27/1).

Darjamuni menambahkan, kondisi awal musim penghujan seperti ini memang memiliki kecenderungan munculnya penyakit-penyakit infeksi yang perlu diwaspadai oleh masyarakat. "Kami mengimbau masyarakat agar menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat diantaranya dengan mencuci tangan menggunakan sabun setelah kontak langsung dengan hewan," terangnya.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga telah membuka layanan telepon khusus (hotline) 24 jam di 081388376955 bagi masyarakat maupun tenaga kesehatan yang ingin melaporkan dugaan kasus Coronavirus. Melalui layanan telepon tersebut, masyarakat juga bisa mendapatkan berbagai informasi  lebih lanjut tentang Coronavirus. 

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, coronavirus adalah penyakit baru yang mungkin banyak warga kurang paham berkaitan dengan gejala, risiko, penularan, dan pencegahannya. "Kami siap memberikan jawaban-jawaban terkait itu. Silakan saja kalau ada masyarakat yang mungkin belum jelas untuk bertanya," ujarnya.

Untuk kegawatdaruratan, Widyastuti menjelaskan, masyarakat dan tenaga kesehatan juga dapat langsung menghubungi layanan 112 atau 119. Selain itu, seluruh puskesmas di DKI Jakarta juga siap memberikan layanan.

"Kami siap bergerak cepat memberikan pelayanan optimal di bidang kesehatan bagi warga membutuhkan," terangnya.

Ia menambahkan, Jika ada warga dengan gejala demam, batuk, pilek dan sebagainya akan dilakukan anamnesis untuk mengetahui riwayat penyakit atau perjalanan sebelumnya ke daerah terdampak terutama di Wuhan, Cina. 

"Alhamdulillah, sejauh ini tidak ada warga yang terjangkit Coronavirus di Jakarta. Kami mengimbau masyarakat tidak perlu panik, tapi harus tetap waspada serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat," imbuhnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement