REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Sejumlah masyarakat di Kabupaten Lebak, Banten, menggunakan perahu karet untuk penyeberangan. Jembatan gantung darurat yang menghubungkan desa kembali hanyut diterjang banjir.
Padahal jembatan tersebut dibangun secara gotong royong. "Kami terpaksa mengoperasikan perahu karet untuk penyeberangan itu," kata Syukur, seorang tokoh masyarakat Desa Sukarame, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Senin (27/1).
Jembatan gantung tersebut merupakan akses bagi ribuan warga dan sebagai penghubung antardesa. Syukur mengatakan, apabila tidak dioperasikan perahu karet, maka ekonomi masyarakat lumpuh. Hal ini berdampak terhadap pendidikan dan kesehatan.
Pengoperasian perahu karet itu dari bantuan BPBD, BNPB dan BUMN. "Kami mengoperasikan perahu karet itu cukup sederhana dengan ditarik tambang untuk kelancaran dan keselamatan warga yang menyeberang," katanya.