REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- La Liga ingin Asosiasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) menghukum Espanyol dengan penutupan sebagian stadion setelah pemain depan Athletic Bilbao Inaki Williams mengatakan ia mengalami pelecehan rasial di Stadion RCDE, kandang Espanyol. Bilbao menahan imbang Espanyol 1-1 akhir pekan lalu.
Usai laga, Williams mengatakan,"Tidak ada pemain hitam atau pemain mana pun yang ingin mendengarnya."
La Liga berusaha mengidentifikasi para penggemar yang terlibat dan membawa tuntutan pidana atas kejahatan kebencian terhadap mereka. RFEF dijadwalkan membahas masalah ini pada pertemuan Rabu (29/1).
La Liga juga sedang mengerjakan rencana untuk memungkinkan pemain melaporkan nyanyian yang kasar kepada wasit, yang kemudian dapat mengambil tindakan.
Espanyol mengatakan mereka sedang menyelidiki insiden yang bersifat rasialis 'yang diucapkan oleh beberapa orang melawan Inaki Williams'.
Dalam sebuah pernyataan, klub yang bermarkas di Barcelona itu mengatakan: "Espanyol dengan kuat dan eksplisit mengutuk segala tanda rasialisme di lapangan sepak bola."
Telah dilaporkan bahwa Williams memberi tahu kapten Bilbao Iker Muniain tentang pelecehan itu. Muniain kemudian memberi tahu wasit Jose Sanchez Martinez.
"Ini benar-benar rusak, orang harus pergi ke pertandingan untuk bersenang-senang, untuk mendukung tim mereka. Sepak bola olahraga tim dan harus dimainkan dalam suasana yang bersahabat. Ini hari yang menyedihkan karena insiden-insiden ini yang tidak memiliki tempat di sepak bola," kata Williams di laman resmi Bilbao, dikutip BBC, Senin (27/1).