REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Cina akan mempermudah masuknya beragam material yang didonasikan dari berbagai negara untuk melawan wabah coronavirus jenis baru 2019-nCoV. Bantuan-bantuan internasional ini bisa masuk lebih mudah ke Cina karena mendapatkan kemudahan penyelesaian administrasi dan pajak (custom clearance) jalur cepat.
General Administration of Customs (GAC) mengungkapkan bahwa semua upaya akan dilakukan untuk memastikan bahwa barang-barang seperti obat-obatan, produk disinfektan, alat pelindung hingga peralatan medis dari luar negeri untuk melawan 2019-nCoV bisa masuk dengan mudah ke Cina. Untuk itu, GAC telah melakukan beberapa upaya.
Salah satunya, GAC telah menginstruksikan agar "jalur hijau" dan jendela layanan khusus dibuka di tempat. Cara ini dinilai akan mempercepat proses clearance untuk beragam material medis yang didonasikan dari luar negeri.
Dalam kondsii darurat, bea cukai diperbolehkan untuk memasukkan material donasi setelah melakukan pengarsipan sederhana. Seperti dilansir People, Selasa (27/1), prosedur-prosedur lain yang dibutuhkan bisa dilengkapi dan diselesaikan setelahnya.
Dalam pernyataan lain yang diterbitkan lebih dulu, pihak bea cukai dan otoritas kesehatan cina telah meminta traveler yang masuk atau keluar untuk melaporkan kondisi kesehatan mereka ke pihak bea cukai. Hal ini dilakukan untuk menekan risiko penyebaran 2019-nCoV ke negara-negara lain.
Seperti dilansir CNN, data terbaru menunjukkan bahwa ada lebih dari 2.700 kasus infeksi 2019-nCoV atau virus corona Wuhan yang sudah terkonfirmasi di Asia dan berbagai negara lain. Wabah ini tercatat sudah menyebabkan 80 kasus kematian.
Kota-kota di Cina sedang berada dalam kondisi lockdown penuh atau sebagian sebagai upaya untuk menekan penyebaran 2019-nCoV. Diperkirakan lockdown ini memengaruhi hampir 60 juta orang di Cina.
Infeksi 2019-nCoV bisa ditularkan dari hewan ke manusia dan manusia ke manusia. Virus ini bisa ditularkan bahkan sebelum orang yang terinfeksi mengalami gejala-gejala penyakit serupa pneumonia.