REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatra Barat Irsyad Syafar menjelaskan kronologi penyambutan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno untuk 150 orang wisatawan asal China di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pada Ahad (26/1) kemarin. Usai memberikan penyambutan terhadap turis China itu, Gubernur Sumbar banyak menuai kritik karena dianggap memberikan perlakuan berlebihan terhadap wisatawan asal China.
Irsyad menjelaskan sebenarnya sejak awal tidak ada rencana Irwan Prayitno menyambut secara langsung terhadap rombongan wisatawan China itu. Irwan kata Irsyad hanya kebetulan punya jadwal pendaratan yang bersamaan di BIM dengan rombongan wisatawan China yang datang dengan pesawat carteran.
"Gubernur tidak ada niat memberikan sambutan secara langsung sejak awal untuk para wisatawan (asal China). Ia hanya kebetulan juga habis mendarat di BIM di waktu yang bersamaan sehabis kembali dari luar Sumbar," kata Irsyad di Gedung DPRD Sumbar, Selasa (27/1).
Irsyad menilai sambutan secara spontan diberikan Irwan Prayitno untuk para wisatawan hanya untuk menghormati rombongan tamu yang jauh-jauh datang ke Sumbar dari Kunming China. "Di situ Pemprov hanya menjaga kenyamanan para wisatawan," ucap Irsyad.
Irsyad menyebut penyambutan dari Irwan tanpa persiapan. Bahkan Irwan menurut politikus PKS itu tidak sempat lagi mencari masker untuk keamanan diri dari ancaman virus corona.
DPRD Sumbar baru saja menerima audiensi dari Forum Masyarakat Minangkabau (FMM) yang meminta agar semua wisatawan asal China yang kini berada di Sumbar segera dipulangkan. FMM tak ingin kehadiran wisatawan China berkibat fatal yakni penularan virus corona ke warga Sumbar.
Irsyad menyebut pihaknya akan meminta agar Pemprov Sumbar dan pihak travel agent yang membawa 150 turis China itu agar segera memulangkan para tamu ke negara asalnya.
"Kami (DPRD Sumbar) akan dorong Gubernur Sumbar dan jajaran agar kondisikan pihal travel supaya lebih awal memukangkan wisatawan China," kata Irsyad menambahkan.