REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Facebook Inc meminta karyawan untuk menunda perjalanan tidak penting ke China, Selasa (28/1). Anjuran itu diberikan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Juru bicara perusahaan media sosial tersebut juga memberi tahu karyawan yang telah berada di China untuk bekerja dari rumah. Mereka diminta untuk tidak melakukan aktivitas luar ruangan.
"Karena sangat berhati-hati, kami telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi kesehatan dan keselamatan karyawan kami," kata juru bicara perusahaan.
China melaporkan penambahan korban meninggal dunia atas virus corona jenis baru itu atau dikenal dengan 2019-nCoV, Selasa. Dengan penambahan itu, total korban meninggal dunia hingga 106 kasus di beberapa wilayah China, termasuk satu dari ibu kota Beijing.
Petugas China telah mengonfirmasi lebih dari 2.700 kasus terjadi, sebagian besar di Wuhan. Lebih dari 40 kasus telah dikonfirmasi di tempat lain di seluruh dunia. Kasus di luar China hampir seluruhnya melibatkan wisatawan China atau orang-orang yang mengunjungi Wuhan.
Sebelum larangan karyawan Facebook, pejabat kesehatan Amerika Serikat telah lebih dahulu memperluas rekomendasi untuk warganya menghindari perjalanan yang tidak penting ke bagian mana pun di China. Pemberlakuan itu tidak hanya Wuhan dan daerah lain yang terkena dampak wabah tersebut.
Konsulat AS di Wuhan pun sedang bersiap untuk menerbangkan para diplomatnya dan beberapa warganya ke luar kota. Jepang, Prancis, Mongolia, dan pemerintah lain juga sedang mempersiapkan evakuasi.