REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi menekankan hubungan penting antara isu kesehatan global dan kebijakan luar negeri. Hal itu dikatakan dalam kesempatan membuka acara peluncuran keketuaan Indonesia di forum Foreign Policy and Global Health (FPGH) di Kementerian Luar Negeri RI, Selasa (28/1).
Dalam keketuaannya, Indonesia akan mengusung tema Affordable Health Care for All. "Layanan kesehatan yang terjangkau adalah kunci tercapainya Cakupan Kesehatan Semesta (Universal Health Coverage) yang merupakan prioritas nasional dan global saat ini," ujar Menlu Retno dalam rilis pers yang diterima Republika, Selasa.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Perwakilan WHO untuk Indonesia serta sambutan dari Kedutaan Besar Perancis. Perancis memegang keketuaan FPGH pada tahun 2019 lalu. Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemenlu RI juga memberikan paparan mengenai prioritas dan rencana kegiatan dalam kerangka FPGH sepanjang tahun 2020.
Sesi kedua acara tersebut diisi dengan diskusi panel dengan narasumber dari Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, serta perwakilan industri kesehatan. Para narasumber menyampaikan pandangan dan harapan dari masing-masing instansi terhadap keketuaan Indonesia di FPGH.
Kelompok negara FPGH dibentuk pada 2007 setelah pertemuan di Oslo antara tujuh negara yaitu Afrika Selatan, Brazil, Indonesia, Perancis, Norwegia, Senegal, dan Thailand. Forum ini bertujuan mempromosikan pentingnya isu kesehatan global dalam kerangka kebijakan luar negeri.
Pertemuan ini merupakan upaya membangun jejaring dan kerja sama yang lebih erat antara sektor publik maupun privat guna membantu pencapaian ketersediaan layanan kesehatan yang terjangkau dalam kerangka FPGH. Hal ini sejalan dengan Visi Presiden 2019-2024 yang mengedepankan pembangunan sumber daya manusia dengan memperhatikan unsur kesehatan serta pentingnya peningkatan arus investasi, perdagangan, dan perluasan tenaga kerja.
Pertemuan kali ini dihadiri oleh sekitar 130 orang perwakilan negara-negara anggota FPGH di Jakarta, instansi-instansi pemerintah terkait, sivitas akademika, media, serta masyarakat madani yang bergerak di bidang kesehatan.