Selasa 28 Jan 2020 20:33 WIB

In Picture: Wishnutama: Wabah Virus Corona Pengaruhi Pariwisata

.

Red: Yogi Ardhi

Sejumlah wisatawan asing asal China antre di konter lapor diri (check-in) Terminal Keberangkatan Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Selasa (28/1/2020). (FOTO : Antara/M N Kanwa)

Buruh tani memetik tanaman cabai lebih awal di Desa Segunung, Kecamatan Kesamben, Jombang, Jawa Timur, Selasa (28/1/2020). (FOTO : Antara/Syaiful Arif)

Pekerja menjemur tepung tapioka di Kampung Buntar, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/1/2020). (FOTO : Antara/Arif Firmansyah)

Petugas membatu pengemudi taxi melakukan pengisian daya pada mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN di Kantor PLN Disjaya, Gambir, Jakarta, Selasa (28/1). (FOTO : Republika/Prayogi)

Pedagang musiman menata buah durian di Jalan Emir M Noer Bandar Lampung, Lampung, Selasa (28/1/2020). (FOTO : Antara/Ardiansyah)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama menilai merebaknya wabah virus corona jenis baru ke berbagai negara saat ini akan berdampak pada pariwisata Indonesia. Kendati demikian, ia mengaku belum mengetahui seberapa parah dampak yang diakibatkan oleh wabah virus tersebut.

“Dampak daripada ini kita belum tahu persis. Karena ini baru beberapa hari yang hebohnya. Dan kita harus juga mempelajari dari data, dari tahun lalu pun angkanya juga belum keluar hari ini. Berpengaruh ya pastilah. Masa enggak. Cuma seberapa pengaruh saya enggak tahu,” ujar Wishnutama di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (28/1).

Wishnutama menyebut, jumlah wisatawan dari Wuhan, China yang melakukan perjalanan wisata ke Indonesia sendiri mencapai sekitar 50 ribu pada tahun lalu. Namun, akibat munculnya virus inipun pemerintah China telah mengeluarkan berbagai aturan sehingga akan menyebabkan berbagai dampak lainnya terhadap pariwisata Indonesia. Berikut berita foto lintas ekonomi dan bisnis selengkapnya.

sumber : Republika, Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement