REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Total panjang jalan di Kabupaten Ngawi mecapai 744 kilometer. Dari jumlah tersebut, sekitar 37,99 persen atau sepanjang 282 kilometer, kondisinya rusak dengan berbagai kategori.
"Baik rusak ringan, sedang, maupun berat," ujar Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Ngawi Sadli, Selasa (28/1)
Menurut dia, ratusan kilometer jalan yang rusak tersebut merupakan jalan kecamatan maupun jalan penghubung antardesa yang tersebar di 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Ngawi.
Adapun kerusakan jalan tersebut disebabkan karena kondisi tanah yang labil, terutama di area dekat persawahan. "Selain itu, juga karena kondisi kendaraan yang overtonase saat melintas di jalanan tersebut," kata Sadli.
Guna penanganan kondisi tersebut, pihaknya berencana melakukan perbaikan jalan.
Pada tahun 2020, Pemkab Ngawi telah menganggarkan dana sebsar Rp70 miliar untuk perbaikan.
Salah satu kondisi jalan rusak parah terdapat di jalan penghubung antardesa di Kecamatan Padas, di antaranya penghubung antara Desa Tambakromo dan Desa Padas.
Warga setempat Hartoyo mengaku kerusakan jalan sudah terjadi sejak 2011. Meski sempat dilakukan perbaikan, hal itu belum maksimal.
"Rusaknya cukup parah. Terlebih di lokasi tersebut juga sangat minim lampu penerangan jalan. Jadi, kalau malam tidak terlihat dan banyak pengendara yang jatuh," kata Hartoyo.
Warga berharap pemda setempat segera melakukan perbaikan jalan, mengingat jalan tersebut merupakan akses utama warga menuju wilayah perkotaan.