REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grup band Rocket Rockers berbagi rahasia kekompakan selama 21 tahun bersama. Salah satunya adalah membagi honor dengan nilai yang sama.
"Sebenarnya ini dapurnya Rocket Rockers tapi enggak apa-apa, masalah keuangan pembagian gaji. Biasanya kan kalau band, yang founder dapat sekian persen, yang masuknya belakangan dapat sekian persen, yang skill-nya biasa aja dapat sekian persen," kata vokalis Rocket Rockers, Aska ditemui saat peluncuran single "Rasakan Dunia" di Jakarta, Selasa (28/1).
"Ada beberapa band yang gitu dan banyaklah tapi kita nerapinnya dari awal, dari 1999 terbentuk sampai 2020 pembagian fee itu sama. Karena misalnya dia enggak jago tapi punya magnet gaet ibu-ibu hijabers misalnya. Mereka punya daya tarik sendiri, fans masing-masing. Jadi masalah kayak gitu kita hilangkan semua lah, dibagi rata," lanjutnya.
Untuk mengusir rasa jenuh, para personelnya membuat proyek masing-masing. Selain itu, mereka juga melakukan remake lagu dari musisi lain.
"Tapi, sejauh masih bisa kita ajak, saya ajak juga Rocket Rockers. Kita sering banget kolaborasi dan kemarin 2017 kita juga remake lagunya Maliq & d'Essentials yang "Pilihanku", itu kedua terbanyak ditonton di YouTube setelah "Ingin Hilang Ingatan"," jelas Aska.
Rocket Rockers juga tidak pernah memiliki mimpi yang muluk. Menurut Aska, semua rencana dilakukan secara bertahap.
"Kita mimpinya enggak pernah gimana, besok kita mau ngapain, sesimpel besok mau bikin caption apa nih di Instagram. Karena kalau kita nerapin mimpinya terlalu jauh kalau di tahun itu enggak dapat, lalu kecewa mengejalaninnya. Tapi kalau step by step, day by day kayaknya lebih enak dijalaninnya," tutup Aska.