Rabu 29 Jan 2020 05:37 WIB

3 Ekor Buaya Muara Hebohkan Warga Pasaman Barat

BKSDA akan melakukan pencarian buaya hari ini.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Dwi Murdaningsih
Seekor buaya liar berkalung ban bekas berjemur di Sungai Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (15/1/2020).
Foto: Antara/Basri Marzuki
Seekor buaya liar berkalung ban bekas berjemur di Sungai Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (15/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, PASAMAN BARAT - - Kepala BKSDA Resor Pasaman Ade Putra mengatakan pihaknya sedang menelusuri keberadaan buaya muara yang kini sedang menghebohkan warga Jorong Pinaga nagari Aua Kuniang, Pasaman Barat. BKSDA menerima laporan dari warga mengenai kemunculan buaya yang diperkirakan tiga ekor di sekitaran bendungan irigasi Batang Tongar.

''Berdasarkan informasi dari warga setempat setidaknya satwa reptil tersebut dijumpai sebanyak tiga ekor,'' kata Ade, kepada Republika.co.id, Selasa (28/1).

Baca Juga

Kemunculan reptil pemangsa ini menurut ade membuat masyarakat khawatir mengingat sebagian besar masyarakat banyak yang beraktifitas disekitar bendungan.

Ade menyebut setelah sampai di lokasi penampakan buaya tersebut, BKSDA Pasaman melakukan identifikasi. Hasilnya mereka menemukan tanda keberadaan jejak buaya. Di mana berdasarkan ukuran jejak, satwa yang dilindungi tersebut diduga memiliki panjang dua meter. Ade menyebut hasil identifikasi BKSDA hanya menemukan jejak 1 ukuran saja.

Ade menambahkan pihaknya belum dapat memastikan penyebab buaya tersebut muncul di bendungan Batang Tongar ini. Kesimpulan awal menurut Ade, kemungkinan buaya sedang melakukan migrasi dari muara sampai ke bendungan. Karena adanya bangunan bendungan yang cukup tinggi membuat perjalanan kawanan buaya terhalangi.

Ade membeberkan hasil percakapan dengan warga setempat, sebelumya warga tidak pernah melihat kemunculan buaya di bendungan Batang Tongar tersebut.

''Menurut warga masyarakat, selama ini di lokasi tersebut tidak pernah dijumpai dan ditemukan buaya. Bahkan menurut orang-orang yang tinggal di sekitar lokasi, ini adalah kejadian aneh dan pertama kalinya,'' ucap Ade.

BKSDA melakukan tindakan menyisir sungai di sekitar lokasi kemunculan buaya. Namun, mereka belum menemukan satupun individu buaya yang dilaporkan warga.

Awalnya Selasa malam, BKSDA ingin melanjutkan penyisiran sampai malam hari. Tapi menurut Ade harus dihentkan karena curah hujan di kawasan setempat cukup deras. BKSDA berencana melanjutkan penyisiran hari ini, Rabu (29/1).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement