REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia belum menempuh langkah evakuasi terhadap warga negara Indonesia (WNI) yang saat ini masih bertahan di Kota Wuhan, China. Salah satu alasannya adalah masih diberlakukannya 'lockdown' oleh otoritas China, sehingga tidak ada satu orang pun yang bisa keluar dari wilayah Wuhan sebagai sumber penyebaran virus corona baru (2019-nCov).
Meski begitu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memastikan bahwa sebanyak 243 WNI di Wuhan dinyatakan sehat. Menurutnya, kunci utama agar terhindari dari paparan virus korona adalah daya tahan tubuh yang kuat. Hal itulah yang menjadi modal bagi WNI di Wuhan untuk tetap bisa bertahan.
"Berkat doa kita karena doa kita tetap sehat. Padahal di daerah kontak. Artinya apa? Nomor satu itu imunitas tubuh kita itu harus dijaga. Kalau imunitas kita baik maka virus itu. Virus kan lawannya imunitas tubuh. Bukan vaksinasi atau apa-apa," ujar Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (28/1).
Meski belum bisa mengevakuasi seluruh WNI di Wuhan, pemerintah menegaskan terus melakukan koordinasi dengan otoritas China dan negara-negara lain yang memiliki rencana serupa. Terawan juga menyampaikan, otoritas kesehatan di Tanah Air siap menerima seluruh WNI dari Wuhan bila memang evakuasi sudah bisa dilakukan, termasuk dengan melakukan pemindaian menyeluruh terhadap kesehatan mereka.
"Semua akan kita jalani, itu adalah sebuah SOP, dan semua SOP sudah kita buat. Maka ada exercise menganalisa apa yang kita lakukan, kita sudah siap," jelas Terawan.
Terawan juga mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk menjaga daya tahan tubuh. Menurut Terawan senjata utama perlawanan terhadap virus adalah sistem kekebalan yang kuat, bukan vaksin semata.