Rabu 29 Jan 2020 07:36 WIB

Bulog Penuhi 20 Persen Kebutuhan Warga Miskin di Lampung

Bulog harus bersinergi dengan Pemprov Lampung perkuat posisi sebagai lumbung pangan.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang pekerja melewati lorong yang dipenuhi tumpukan beras di gudang Bulog (ilustrasi)
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Seorang pekerja melewati lorong yang dipenuhi tumpukan beras di gudang Bulog (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sebagai penopang keseimbangan pangan, Bulog diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan warga miskin di wilayah Lampung. Untuk itu, Bulog harus bersinergi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dalam memperkuat posisi sebagai lumbung pangan nasional.

 

Baca Juga

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi berharap Bulog Kantor Wilayah Lampung bersinergi dengan dinas-dinas terkait di lingkungan Pemprov Lampung, agar Provinsi Lampung sebagai lumbung pangan nasional khususnya untuk wilayah Sumatra.

 

“Selain dari peran utama Bulog sebagai lembaga yang bertanggung jawab pada ketersediaan pangan khususnya untuk masyarakat miskin di Lampung. Bulog haruslah selalu bersinergi dengan pemprov untuk memperkuat posisi Provinsi Lampung menjadi lumbung pangan sumatra,” kata Gubernur Arinal Djunaidi saat menerima pimpinan Perum Bulog Kanwil Lampung, Selasa (28/1).

 

Arinal meminta Bulog melakukan inovasi dan terobosan seperti melihat peluang-peluang baru, untuk membantu kesejahteraan petani di Lampung. Menurut dia, Bulog jangan hanya berfokus pada komoditas beras. Namun harus mengkaji kemungkinan-kemungkinan pada sektor pangan dan komoditas selain beras.

 

Mantan kepala Dinas Kehutanan Lampung tersebut mengatakan, Bulog dapat membuka komunikasi dengan daerah–daerah lain untuk bermitra. Dengan demikian diharapkan jangkauan pemasaran komoditas pangan asal Lampung akan semakin luas. Pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani.

 

Sebagai langkah awal, gubernur mengharapakan Bulog segera berkoordinasi dengan dinas–dinas terkait, untuk memantau regulasi perdagangan beras dan ketersediaan stok pangan sesuai dengan peran utama Perum Bulog.

 

“Kita boleh terus berinovasi namum Bulog tidak keluar dari kapasitas dan kaidah-kaidah peran Bulog itu sendiri, yakni pilar ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas pangan. Bulog harus memastikan 20 persen penduduk miskin di Lampung itu harus terus diperhatikan," kata mantan Sekdaprov Lampung tersebut.

 

Pimpinan wilayah Perum Bulog Kanwil Lampung Faisal menyampaikan kegiatan operasional Perum Bulog Kanwil Lampung per 12 Desember 2019. Di antaranya stok operasional per januari 2020, persebaran stok beras, dan penyerapan beras lokal. Faisal juga memperkenalkan komoditas komersial yang dimiliki Bulog yakni beras grade premium dan beras FortiVit.

 

“Khusus untuk beras FortiVit adalah variant beras yang telah diperkaya dengan zat gizi mikro yang dipilih untuk fortifikasi bahan makanan tertentu, dengan tujuan meningkatkan nilai gizi bahan pangan tersebut,” terang Faisal.

 

Faisal menambahkan, beras FortiVit dapat dijadikan salah satu solusi untuk kebutuhan pangan yang bergizi bagi anak anak dengan risiko kekurangan gizi dan anak //stunting//.

 

Kepala Dinas Ketahanan Tanaman Pangan dan Holtikultura Kusnardi mengatakan,  komitmennya untuk melakukan sinkronisasi program degan Bulog untuk menjamin kebutuhan pangan masyaraka miskin dan peningkatan kesejahteraan petani melalui peningkatan kualitas dan kualitas komoditas hasil petani Lampung. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement