REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- - Sebuah pesawat sewaan yang membawa pulang 206 warga negara Jepang dari Wuhan, pusat wabah virus Corona, tiba di bandara Haneda, Tokyo. Pesawat tersebut tiba pada Rabu (29/1).
Hingga kini, jumlah korban jiwa akibat virus itu telah meningkat menjadi 132 orang. Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi mengatakan pada Selasa (28/1) bahwa warga negara Jepang yang berharap bisa pulang ke Tanah Air berjumlah 650 orang dan pemerintah sedang menyiapkan penerbangan tambahan.
Perdana Menteri Shinzo Abe menekankan pemerintah akan mempertimbangkan semua langkah yang memungkinkan guna membawa pulang seluruh warga negara itu yang ingin kembali ke Jepang. Proses evakusi itu akan disertai sejumlah tenaga medis guna memantau para penumpang selama penerbangan.
Meski demikian, sekitar 200 orang itu tidak akan dikarantina sesampainya di Jepang. Mereka hanya akan diminta mengisi kuisioner medis dan memberikan nomor kontak.
"Kami akan mengirim sekitar empat orang per pesawat. Seorang dokter medis, seorang petugas karantina, seorang perawat, dan sebagainya. Kami akan melakukan karantina di pesawat dalam perjalanan pulang," kata seorang pejabat kementerian kesehatan kepada AFP.
Pejabat lainnya dari Kementerian Kesehatan Jepang menambahkan para penumpang yang didapati sedang demam tinggi kemungkinan tidak akan ikut dievakuasi. Sedangkan mereka yang baru menunjukkan gejala setelah di pesawat, maka akan segera dirujuk ke rumah sakit sesampainya di Jepang.
"Kami juga akan meminta semua penumpang agar tidak mendekati kerumunan untuk sementara waktu (setelah sampai di Jepang), meski mereka tidak demam," kata pejabat itu.
Para penumpang yang tinggal dekat Tokyo akan dipersilahkan pulang ke rumah. Sedangkan yang rumahnya jauh akan diinapkan di hotel untuk sementara waktu.