Rabu 29 Jan 2020 11:20 WIB

Inggris Gandeng Huawei, Menlu AS akan Temui PM Inggris

Pemerintah Inggris memberikan izin pada Huawei memasok peralatan jaringan modern

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Christiyaningsih
Seorang pria menggunakan ponselnya di depan toko Huawei di Beijing, China. Pemerintah Inggris memberikan izin pada Huawei memasok peralatan jaringan modern. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Seorang pria menggunakan ponselnya di depan toko Huawei di Beijing, China. Pemerintah Inggris memberikan izin pada Huawei memasok peralatan jaringan modern. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris telah memberikan izin pada Huawei untuk memasok peralatan jaringan modern terbaru, Selasa (28/1). Upaya Inggris itu telah mengabaikan peringatan pemerintah AS. AS mengancam akan memutuskan kerja sama intelijen jika perusahaan asal China itu diberi izin untuk ekspansi.

"Kami tidak akan pernah mengambil keputusan yang mengancam keamanan nasional kami atau keamanan mitra Lima Mata kami," kata Menteri Luar Negeri Dominic Raab seperti dilansir AP, Rabu (29/1).

Baca Juga

Terkait pernyataan itu, Raab merujuk pada AS, Australia, Kanada, dan Selandia Baru selaku pihak yang bekerja sama dalam bidang intelijen. Namun demikian, pihaknya menegaskan telah menyadari banyak informasi mengenai Huawei dibandingkan negara lainnya, terlepas dari segala risiko yang mungkin ditimbulkan.

Pernyataan resmi Inggris itu dinilai menjadi yang pertama dari pihak sekutu AS di Eropa. Terlebih, setelah lobi yang dilakukan pemerintahan Trump terkait persaingannya dengan China dalam dominasi teknologi.

Dengan hadirnya keputusan dari Inggris itu, bentrokan diplomatik AS dengan Inggris, dikhawatirkan akan cenderung terjadi akibat ulah Huawei. Bahkan, AS juga mengklaim bahwa kedaulatan Inggris dalam bahaya karena perusahaan dianggap dapat memberi akses data ke pemerintah China.

Huawei telah menyangkal anggapan tersebut. Menanggapi itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo disebut akan mengunjungi London pada Rabu (29/1), untuk bertemu dengan PM Inggris, Johnson dan Menlu Inggris Raab untuk menegaskan kembali hubungan trans-Atlantik.

Dengan memberikan akses terbatas kepada Huawei, pemerintahan Johnson berusaha untuk membuat jalur antara AS dan China. Bahkan Huawei juga mengatakan pihaknya telah diyakinkan oleh keputusan Inggris.

"Keputusan berdasarkan bukti ini akan menghasilkan infrastruktur telekomunikasi yang lebih maju, lebih aman dan lebih hemat biaya yang sesuai untuk masa depan," kata Wakil Presiden Victor Zhang.

Petinggi Huawei itu juga menegaskan,hal tersebut akan memberikan akses bagi Inggris untuk mendapatkan teknologi termaju di dunia dan memastikan pasar kompetitif ke depannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement