Rabu 29 Jan 2020 12:10 WIB

Komisi I DPR Desak Pemerintah Segera Evakuasi WNI dari China

Komisi I DPR berharap Kemlu bisa meminta Pemerintah China buka jalur evakuasi.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Esthi Maharani
Petugas mengenakan pakaian pelindung berada di sekitar pesawat charter yang membawa warga Jepang dari Wuhan, Chin di Bandara Haneda, Tokyo, Jepang, Rabu (29/1).
Foto: FRANCK ROBICHON/EPA
Petugas mengenakan pakaian pelindung berada di sekitar pesawat charter yang membawa warga Jepang dari Wuhan, Chin di Bandara Haneda, Tokyo, Jepang, Rabu (29/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari mendesak agar pemerintah segera mengevakuasi WNI yang masih berada di Wuhan. Abdul berharap Kementerian Luar Negeri RI bisa meminta Pemerintah China membuka jalur evakuasi warga negara Indonesia yang saat ini masih berada di Wuhan dan sekitarnya.

"Kemenlu segera desak Pemerintah RRT (Republik Rakyat Tiongkok) agar bisa berikan pertimbangan dan saran tindakan evakuasi, sudah makin banyak korban. Hari ini saja meningkat dua kali lipat yang sebelumnya hanya 2.000-an menjadi 4.000 lebih, dengan korban meninggal lebih dari 100 jiwa," kata Kharis dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika, Rabu (29/1).

Kharis menjelaskan, belasan negara berupaya mengevakuasi warganya dari kawasan virus corona. Ia berharap, para WNI bisa langsung dibawa ke Indonesia apabila dimungkinkan atau dievakuasi keluar dari wilayah karantina dan tetap berada di wilayah China.

 

"Pemerintah harus siapkan kondisi terburuk seperti evakuasi dan karantina sesuai dengan SOP penanganan internasional dalam menghadapi virus ini sehingga WNI yang dievakuasi harus dipastikan kesehatan dan keselamatannya sebelum sampai ke tanah air,” kata politikus PKS tersebut.

Kendati demikian, Kharis mengapresiasi travel warning yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri hari ini ke Provinsi Hubei, China. Namun, Kharis mengingatkan agar lebih baik diperluas bukan hanya Provinsi Hubei, tapi juga ke semua wilayah karantina di China khususnya dan Tiongkok umumnya agar untuk sementara waktu ke depan WNI  tidak berkunjung terlebih dahulu.

 

"Kalau perlu tunda dulu ke Tiongkok sampai Pemerintah Tiongkok bisa memastikan dan menghentikan isolasi di sana dan juga menyatakan wilayah tersebut telah aman untuk dikunjungi," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement