REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satya Wacana Salatiga mengawali perhelatan IBL Pertamax 2020 dengan hasil buruk. Meski tampil di depan pendukungnya sendiri di GOR Sahabat Semarang, tim asuhan Efri Meldi ini kalah pada tiga laga yang dimainkannya, masing-masing dari Amartha Hangtuah 109-115, Pelita Jaya 61-70, dan 79-81 dari Pacific Caesar Surabaya.
Efri Meldi mengaku sempat frustrasi dengan hasil jeblok pada seri pembuka tersebut. Namun pemain asing mereka memberikan masukan bahwa tim ini hanya menunggu waktu untuk menang. Dari materi pemain mereka bisa bersaing. Kekalahan yang diderita selalu melalui laga yang ketat.
Tidak menunggu waktu lama untuk meraih kemenangan, pada pekan berikutnya di GOR C'Tra Arena Bandung, Andre Adriano dkk langsung melesat. Dua pertandingan yang dilakoni berhasil mereka menangkan. NSH Jakarta mereka taklukan 89-77. Tuan rumah Prawira Bandung, walau hampir menyalip di ujung laga mereka kalahkan 78-76.
Satya Wacana yakin bisa meraih hasil serupa pada Seri III di Jakarta, 31 Januari-2 Februari ini. "Optimisme kini dirasakan tim Satya Wacana. Saya dan juga pemain penuh rasa optimistis. Dalam latihan yang kami lakukan jelang seri Jakarta ini terlihat dari para pemain memancarkan tekad untuk terus meraih kemenangan," kata Efri Meldi, kepada Republika.co.id, Rabu (29/1).
Efri mengatakan target di Jakarta adalah meraih dua kemenangan dari dua laga yang dimainkan. Satya Wacana ingin sapu bersih laga menghadapi Louvre Surabaya dan Bima Perkasa Jogja.
"Optimistis bisa menang melawan mereka," kata Efri.
Efri melihat Louvre lebih banyak bertumpu pada pemain asingnya, terutama pada Savon Goodman dan Kolawole. Timnya akan berusaha menhentikan kedua target utama poin Louvre.
Efri sudah merasa puas dengan kinerja trio pemain asingnya. Ia mengaku tidak akan mengganti pemain asing. Sebab, selain memiliki pengalaman, mental dan sikap mereka dinilainya baik.
"Mereka juga mau memotivasi pemain lokal untuk terus berjuang dalam memenangkan pertandingan. Pemain asing bertekad membawa tim ke Play-Off atau kalau bisa hingga final. Seperti inilah pemain asing yang kami butuhkan," kata dia.
Menuju Jakarta, Satya Wacana sempat memberikan recovery kepada pemainnya selama dua hari. Setelah itu pemain kembali berlatih internal tim. Tidak ada uji coba dengan tim lain. Pemain diminta lebih banyak mengalirkan bola dan tak terlalu bertumpu kepada pemain asing.