REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatra Utara menyebutkan, korban meninggal dunia akibat banjir bandang di daerah itu bertambah menjadi enam orang pada Rabu. Sekretaris BPBD Kabupaten Tapanuli Tengah Agus Haryanto mengatakan, korban meninggal dunia itu berasal dari Kecamatan Barus dan Andam Dewi.
"Data terbaru enam orang meninggal dunia dan tiga dinyatakan hilang. Untuk korban meninggal masih dalam proses identifikasi," katanya, dihubungi dari Medan, Rabu.
Bencana banjir yang dipicu oleh intensitas hujan tinggi merendam tujuh desa/kelurahan di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, Rabu (29/1).
Banjir akibat curah hujan tinggi merendam tujuh desa di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah pada Rabu dini hari. Tujuh desa yang terendam banjir tersebut ialah Desa Kampung Mudik, Desa Pasar Terandam, Desa Bungo Tanjung, Desa Kinali, Desa Ujung Batu, Kelurahan Batu Gerigis, dan Kelurahan Padang Masiang.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana sebelumnya juga mencatat 22 korban luka dan 700 keluarga terdampak bencana alam itu. Posko pengungsian dan posko kesehatan telah dibuka di daerah itu untuk penanganan warga yang terdampak bencana alam tersebut.