Rabu 29 Jan 2020 15:33 WIB

Pemerintah Anggarkan Rp 133 Juta untuk Logistik WNI di China

Sebanyak 243 WNI berada di Provinsi Hubei, China

Petugas Kesehatan di Rumah Sakit Pusat Wuhan merawat pasien yang diduga terpapar virus corona di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1).
Foto: The Central Hospital of Wuhan via Weibo/Handout via REUTERS
Petugas Kesehatan di Rumah Sakit Pusat Wuhan merawat pasien yang diduga terpapar virus corona di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengalokasikan dana Rp 133,2 juta untuk memenuhi kebutuhan logistik bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih tertahan di Provinsi Hubei, China. Bantuan keuangan tersebut diharapkan dapat digunakan oleh para WNI, yang sebagian besar mahasiswa, untuk membeli makanan dan kebutuhan sehari-hari yang harganya mulai meningkat akibat status karantina yang ditetapkan pemerintah China sejak virus corona tipe baru mewabah di Wuhan.

“Demi kecepatan dan efektivitas, maka KBRI memberikan bantuan keuangan agar bisa diterima oleh mahasiswa dan kemudian bisa dibelanjakan untuk membeli barang-barang di toko-toko setempat,” ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (29/1).

Baca Juga

Bantuan keuangan tersebut telah diberikan kepada sembilan orang koordinator Persatuan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT), yang kemudian menyalurkannya kepada 243 WNI yang berada di Provinsi Hubei.

Bantuan tersebut telah menjangkau sejumlah kota di Provinsi Hubei, antara lain, Wuhan, Jingzhou, Xiangyang, Xianning, Enshi, dan Huangshi.

“Jadi bukan hanya didistribusikan di Wuhan ya, kami ulangi lagi distribusi bantuan ini untuk seluruh warga negara Indonesia yang berada di daerah karantina,” ujar Judha.

Selain bantuan dana, Kemlu bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyalurkan masker N95. Masker tersebut akan diterbangkan ke Beijing menggunakan maskapai Garuda Indonesia, untuk kemudian disalurkan kepada para WNI melalui biro perjalanan yang diberi izin untuk masuk ke wilayah Hubei, termasuk Wuhan.

Pemberian masker ini sifatnya untuk melengkapi kebutuhan logistik serta memperkuat upaya pencegahan dari infeksi virus corona tipe baru atau 2019-nCoV.

“Teman-teman mahasiswa di sana agar bisa melakukan pencegahan efektif sebagai contoh dengan menggunakan masker, menjaga kebersihan, menjaga fisik melalui asupan nutrisi lengkap, dan yang paling penting menjaga mental. Sebab kalau mental down maka daya tahan tubuh juga ikut turun,” kata Judha.

Selama sepekan terakhir, pemerintah China telah mengisolasi Kota Wuhan dan menyiagakan 15 titik karantina di Provinsi Hubei, sebagai respons dari wabah virus corona tipe baru yang telah menewaskan sedikitnya 132 orang dengan hampir 6.000 kasus per Selasa (28/1) malam.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement