Rabu 29 Jan 2020 18:15 WIB

Volume Sampah di Payakumbuh Meningkat di Musim Hujan

Penyebab bertambahnya volume sampah karena hanyut dari daerah lain melalui sungai

Tumpukan sampah (Ilustrasi)
Foto: Youtube
Tumpukan sampah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Volume sampah selama musim penghujan di Payakumbuh meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh Dafrul Pasi mengatakan ketika musim penghujan rata-rata volume sampah di kota tersebut setiap bulannya mencapai 2.200 ton atau kurang lebih 72 sampai 73 ton setiap harinya.

Baca Juga

"Dari data yang ada memang saat ini ada peningkatan volume sampah, karena pada kemarau volume sampah hanya 2.000 ton per bulan atau 66 sampai 68 ton sehari," katanya.

Peningkatan volume sampah saat penghujan, katanya merupakan hal yang biasa karena pada musim penghujan berat sampah-sampah yang berada di tempat pembuangan sampah sementara bertambah karena basah.

Selain itu, penyebab bertambahnya volume sampah karena hanyut dari daerah lain melalui sungai sehingga ada timbunan sampah ketika air mulai menyusut.

"Memang timbunan sampah tidak seluruhnya dari daerah lain tapi memang juga disebabkan karena perilaku masyarakat yang membuang sampah sembarangan dan membuang langsung ke sungai," ujarnya.

Agar tidak terjadi banjir di musim penghujan, ia mengimbau masyarakat agar membuang sampah di tempatnya.

"Jangan karena ingin menuntaskan sampah di rumah tangga sendiri kita membuang sampah ke gorong-gorong. Karena bisa menjadi permasalahan kota," sebutnya.

Setelah itu, masyarakat diharapkan dapat membuat sumber resapan air di rumah masing-masing seperti dengan membuat biopori atau dengan tidak menutup seluruh permukaan lahan di sekitar rumah dengan semen.

"Terakhir masyarakat juga kami imbau untuk menanam pohon di sekitar rumah, tidak hanya untuk menanggulangi banjir. Tapi juga bisa menambah ketersediaan udara bersih di Payakumbuh," ujarnya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement