Rabu 29 Jan 2020 19:00 WIB

Shalat di Masjid Raya Sumbar, Turis China: Beban Sirna

Turis Muslim China mengaku datang ke Sumbar karena suasana islami yang kental.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Ani Nursalikah
Shalat di Masjid Raya Sumbar, Turis China: Beban Sirna. Sebanyak 15 orang wisatawan Muslim asal Kota Kunming, China siang ini, Rabu (29/1) berkesempatan melaksanakan shalat zhuhur di Masjid Raya Sumatra Barat (Sumbar).
Foto: Istimewa
Shalat di Masjid Raya Sumbar, Turis China: Beban Sirna. Sebanyak 15 orang wisatawan Muslim asal Kota Kunming, China siang ini, Rabu (29/1) berkesempatan melaksanakan shalat zhuhur di Masjid Raya Sumatra Barat (Sumbar).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sebanyak 15 orang wisatawan asal Kunming, China tadi siang ikut melaksanakan shalat zhuhur berjamaah di Masjid Raya Sumatra Barat (Sumbar), Rabu (29/1). Xing (39 tahun), salah satu anggota rombongan, mengucap syukur karena akhirnya ia dan saudara seiman dari China bisa merasakan shalat berjamaah di masjid yang menjadi ikon religi Sumbar tersebut.

"Alhamdulillah, kami bisa shalat di sini. Semua beban menjadi sirna," kata Xing, melalui keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.

Baca Juga

Xing mengaku kunjungan 150 orang wisatawan asal Kunming ke Sumbar cukup berat. Mereka datang bersamaan dengan meluapnya wabah virus corona di China sehingga kedatangan mereka dikhawatirkan membawa virus mematikan tersebut ke Indonesia.

"Cukup berat kunjungi Sumbar ini," ucap Xing.

Usai melaksanakan shalat zhuhur berjamaah, perwakilan wisatawan menyampaikan permintaan maaf kepada Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. Para wisatawan merasa telah menciptakan ketidaknyamanan karena kedatangan mereka dikhawatirkan membawa virus corona.

Kemarin Xing menceritakan ia dan beberapa saudara seimannya dari Kunming langsung mengambil kesempatan berwisata ke Indonesia khususnya Sumbar karena telah mendapat informasi di daerah tujuan wisatanya kali ini merupakan negeri dengan mayoritas Muslim. Xing mengetahui Sumbar sangat kental dengan nuansa islami.

"Kami datang karena rindu pada saudara sesama Muslim di Indonesia. Kami mendengar nama negeri ini sejak pandai mengaji dulu. Ada saudara kami di sebelah laut, pemeluk Islam yang taat. Akan kuceritakan pada ibu dan nenek nanti di rumah," ucap Xing.

Selain suasana islami, Xing juga tidak luput menikmati santapan kuliner khas Minangkabau sejak menginjakkkan kaki di Sumbar. Salah satu yang paling disukai Xing ialah rendang.

"Soal makanan mereka unik dan enak, terutama rendang padang," kata Xing.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement