REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah menetapkan status tanggap darurat pascabanjir bandang yang melanda Kecamatan Barus dan Andam Dewi selama sepekan ke depan. Setelah penetapan status tanggap darurat, Pemkab Tapteng melakukan sinergi dengan TNI dan Polri untuk melakukan penanganan dan proses evakuasi terhadap korban.
"Status tanggap darurat terhitung mulai hari ini hingga 5 Februari mendatang," kata Sekretaris BPBD Tapanuli Tengah Agus Haryanto, Rabu.
Tak hanya itu, Bupati juga sudah memerintah seluruh Organisasi Perangkat Daerah untuk pro aktif dalam membantu proses penanganan setelah banjir bandang. Selain itu, Dinas Sosial Tapteng juga sudah mendirikan posko pengungsian dan dapur umum di Kecamatan Barus dan Andam Dewi.
"BPBD Provinsi juga saat ini akan ikut turun ke sini untuk membawa bantuan," ujarnya.
Bencana banjir akibat curah hujan tinggi merendam tujuh desa di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, Rabu dini hari. Tujuh desa yang terendam banjir adalah Desa Kampung Mudik, Desa Pasar Terandam, Desa Bungo Tanjung, Desa Kinali, Desa Ujung Batu, Kelurahan Batu Gerigis, dan Kelurahan Padang Masiang.
Hingga Rabu malam, tercatat sebanyak sembilan orang korban meninggal dunia dalam peristiwa banjir bandang tersebut. Sementara itu, tiga orang lainnya masih dinyatakan hilang.