REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sebanyak 700 kepala keluarga (KK) mengungsi akibat banjir bandang yang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatra Utara. Banjir tersebut terjadi sejak Rabu pukul 01.00 WIB dini hari akibat luapan Sungai Aek Sirahar setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur daerah itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut Riadil Akhir Lubis, mengatakan, banjir dengan ketinggian mencapai sekitar dua hingga 2,5 meter itu, merendam tujuh desa/kelurahan, dan empat kecamatan, di Kabupaten Tapanuli Tengah. Keempat kecamatan itu ialah Kecamatan Barus, Manduamas, Pasaribu Tobing, dan Kecamatan Andam Dewi.
Riadil mengungkapkan, tujuh desa/kelurahan yang terdampak di sana. Desa Kampung Mudik terendam banjir setinggi dua meter, Desa Pasar Terendam terkena luapan air Sungai Sirahar hingga merendam pemukiman warga setinggi dua meter.
Desa Bunga Tanjung, Desa Kinali, dan Desa Ujung Batu terendam banjir setinggi dua meter. Demikian juga dengan Kelurahan Batu Gerigis dan Kelurahan Padang Masiang.
"Saat ini telah ditemukan sembilan orang meninggal dunia, dan tiga orang dinyatakan hanyut masih dalam pencarian," ucap dia di Medan, Rabu.