REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang akan memasang kubus apung di beberapa titik aliran sungai untuk mencegah masuknya sampah sampai ke tengah laut.
"Setidaknya paling lambat pada Mei 2020 sudah terpasang," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang Mairizon, Rabu (29/1).
Kubus apung tersebut berbentuk jaring, namun lebih kuat yang bertujuan menahan sampah yang berasal dari hulu sungai sungai supaya tidak mengalir ke laut, kata dia.
"Tidak hanya itu, pemasangan kubus apung juga merupakan salah satu upaya meminimalisasi jumlah sampah yang menumpuk di pinggir pantai setelah terjadi hujan," kata dia.
Menurut dia, semua sungai yang mengarah ke laut mesti dipasang kubus apung. Namun, karena keterbatasan anggaran, maka kubus apung hanya bisa dipasang di beberapa sungai yang diutamakan.
"Untuk tahap pertama kubus apung akan kita coba pasang di kawasan Gurun Laweh dan Palinggam," ujar dia.
Ia berharap setelah pemasangan kubus apung tersebut jumlah sampah yang masuk ke laut bisa berkurang. "Tentunya upaya tersebut tidak akan berjalan dengan baik tanpa kerja sama yang baik dengan masyarakat," kata dia.
Menurutnya, salah satu upaya yang harus dilakukan masyarakat ialah tidak membuang sampah ke sungai. "Tentunya pemasangan kubus apung hanya akan menjadi sia-sia, sementara masyarakat masing membuang sampah ke sungai," kata dia.
Ia mengimbau masyarakat melakukan pemilahan pada saat membuang sampah dan sampah tersebut dibuang ke tempat yang sudah disediakan. yaitu di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Dingin. "Masyarakat tidak perlu repot-repot membuang sampah ke TPA karena di setiap kelurahan sudah disediakan lembaga pengelola sampah (LPS) dan LPS nantinya yang akan membuang ke TPA," kata dia.
Menurut dia, jika masyarakat lebih kreatif sebetulnya sampah memiliki nilai ekonomi yang tinggi apabila dikelola dengan baik. "Contohnya seperti produk-produk daur ulang yang dikelola bank sampah," ujar dia.