REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pasien balita asal China yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito sejak Selasa (28/1) dinyatakan tidak memiliki indikasi terjangkit Virus Corona. Pihak rumah sakit menegaskan tidak ditemukan indikasi pneumonia pada balita tersebut.
"Tanda-tanda klinisnya memang tidak kami temukan, khususnya pneumonia dan panasnya sekarang sudah reda," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan, saat jumpa pers di Yogyakarta, Rabu (29/1).
Menurut dia, setelah tiba dari Tiongkok bersama orang tuanya, balita tersebut mengalami demam. Kemudian dibawa ke RS JIH Yogyakarta pada Selasa (28/1) pagi. Untuk mendapatkan kepastian diagnosa, rumah sakit itu kemudian merujuk ke RSUP Dr Sardjito pada Selasa (28/1) sore.
Menurut Banu, pasien tersebut selanjutnya menjalani perawatan di ruang isolasi RSUP Dr Sardjito. Karena tak menunjukkan gejala klinis yang mengarah pada infeksi Virus Corona, penanganan yang diberikan masih katagori penanganan biasa.
"Walaupun kami tempatkan di tempat isolasi, tapi penanganan biasa, bukan standar untuk kasus Virus Corona," kata dia.
Saat ini, menurut dia, demam yang dialami balita itu telah menurun, dari 38 derajat Celsius menjadi 36 derajat Celsius. Indikasi seperti sesak napas juga tidak ditemukan. Tim medis berencana memperbolehkan pasien itu pulang pada Kamis (30/1).
"Tadi pagi panasnya sudah turun drastis, sudah mau makan bersama bapak ibunya di sini," kata Banu.
Meski hasil pemeriksaan klinis tidak menujukkan pneumonia, menurut dia, tim medis RSUP Dr Sardjito berdasarkan prosedur yang ada tetap mengirimkan sampel ke Laboratorium Litbangkes di Jakarta, sekadar untuk mengkonfirmasi status pasien tersebut. Pihaknya juga akan memulangkan pasien saat demamnya tak lagi naik.
"Akan dipulangkan setelah kami pastikan betul panasnya tidak naik lagi, kemudian dia mau makannya sudah bagus. Kemungkinan tanpa menunggu hasil laboratorium," kata dia.