Rabu 29 Jan 2020 22:42 WIB

Saat Umar bin Khathab Pantau Kedermawanan Para Sahabat Nabi

Para sahabat Nabi Muhammad SAW dikenal dermawan.

Rep: MgRol 127/ Red: Nashih Nashrullah
Para sahabat Nabi Muhammad SAW dikenal dermawan. Foto ilustrasi sedekah.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Para sahabat Nabi Muhammad SAW dikenal dermawan. Foto ilustrasi sedekah.

REPUBLIKA.CO.ID, Dermawan merupakan salah satu sifat positif yang mencerminkan seseorang suka berbagi dan bersedekah terhadap sesama. Pada zaman Rasulullah SAW, banyak kisah-kisah yang mengajarkan kita tentang sifat dermawan ini.   

Salah satunya kita dapat meneladani sifat dermawan dari Umar bin Khathab. Kisah ini diceritakan DR Abdullah  Nashih ‘Ulwan dalam bukunya yang berjudul Saat Mu’min Merasakan Kelezatan Iman.   

Baca Juga

Ath-Thabrani meriwayatkan dalam kitab al-Kabir bahwa Umar bin Khathab RA mengambil 400 dinar dan memasukkannya ke pundi-pundi seraya berkata pada pembantunya, “Antarkanlah pundi ini kepada Abu Ubaidah bin Jarah, dan tunggu beberapa saat lamanya sampai engkau melihat apa yang diperbuatnya."  

Lalu, berangkatlah pesuruhnya itu dengan membawa pundi berisi 400 dinar ke rumah Abu Ubaidah. "Ada pesan dari Amirul Mu'minin untukmu, gunakanlah ini untuk sebagian keperluanmu,"ucap pesuruh sambil menyerahkan bingkisan yang dibawanya.  

"Semoga Allah memberikan berkah dan rahmat-Nya kepada Umar bin Khathab,” jawab Abu Ubaidah.  

"Hai Jariyah (budak wanita) mari ke sini!"panggil Abu Ubaidah. "Pergilah kau dengan  membawa tuiuh dirham ini kepada si fulan, Iima dirham ini kepada si fulan, lima dirham ini kepada........(sampai habis uang 400 dirham kiriman Umar itu)”. 

Kembalilah pesuruh itu kepada Umar bin Khathab, seraya menceritakan tentang penerimaan Abu Ubaidah terhadap kiriman Umar bin Khattab itu. Ketika pesuruh datang, Umar juga telah mempersiapkan hal serupa untuk Muadz bin Jabal.  

“Serahkanlah pundi ini kepada Muadz bin Jabal,” perintah Umar kepada Pesuruhnya.  

Pesuruh itu pun berangkat. Setelah tiba di tempat Muadz, ia berkata kepada Muadz, "Amirul Mu'minin berpesan untukmu, ‘Gunakanlah ini untuk sebagian keperluanmu’".  

"Semoga Allah memberikan berkah dan rahmat-Nya kepada Umar,” jawab Muadz bin Jabal.  

"Hai jariyah (budak wanita), mari ke sini!" kata Muadz selanjutnya. 

"Pergilah kau ke rumah si fulan dengan membawa ini, lalu ke rumah si fulan dengan membawa ini," sampai istrinya mengetahui apa yang dilakukan Muadz dalam menafkahkan harta kiriman dari Umar bin Khathab.  

"Demi Allah, kami juga orang-orang miskin, berilah kami,” kata istri Muadz memohon.  

Ternyata ada dua dinar yang tersisa dalam pundi-pundi itu dan dua dinar itulah yang diberikan Muadz kepada istrinya.  

Pesuruh itu pun kembali kepada Umar dan menerangkan pula apa yang telah dilihatnya. Lalu Umar berucap, "Sesungguhnya sebagian di antara mereka kepada sebagiannya lagi adalah bersaudara."   

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement