REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dilansir The Street, Kamis (30/1), persiapan finansial menjadi salah satu hal yang penting untuk digarisbawahi saat memiliki anak. Mulai dari persiapan saat kehamilan, terlebih saat kelahiran buah hati di dunia ini, para orang tua harus benar-benar mempersiapkan hal itu sebaik mungkin.
Selama mengurus bayi, orang tua dapat menghabiskan biaya sekitar 50 dolar AS hanya dalam satu minggu untuk berbagai keperluan, seperti popok, makanan, dan susu formula. Kemudian ada biaya untuk kesehatan anak, vaksinasi, hingga memenuhi keperluan kamar yang aman dan lengkap, yang jika ditotal secara keseluruhan bisa mencapai ribuan dolar AS.
Kemudian saat anak berusia satu tahun, USDA memperkirakan dibutuhkan biaya hingga 173 dolar AS per bulan untuk makan, sementara anak berusia 9 tahun adalah 266 dolar AS, dan remaja berusia 18 tahun dengan 304 dolar AS. Ini bukan masalah yang cenderung menjadi fokus orang tua, tetapi angka-angka mendukung fakta bahwa makanan menghabiskan 18 persen dari semua biaya keuangan perawatan anak.
Banyak orang tua yang menghabiskan lebih dari 20 persen penghasilan mereka untuk penitipan anak dan pendidikan pra-sekolah. Biaya rata-rata penitipan anak (daycare) bervariasi tergantung pada negara tempat tinggal keluarga, tetapi sebuah studi baru-baru ini dari Care.com menunjukkan bahwa biaya rata-rata mingguan untuk satu anak di daycare adalah 199 dolar AS. Namun, jika untuk menyewa pengasuh penuh waktu (full-time nanny) biayanya dapat mencapai 596 dolar AS.
Mendaftarkan anak untuk kegiatan-kegiatan tambahan, seperti sepak bola atau senam tidak memerlukan biaya sebanyak biaya penitipan anak dan biaya pra-sekolah. Namun, itu tetap akan menganggu rekening bank rumah tangga.
Menurut Aspen Institute, para orang tua mungkin akan menghabiskan antara 500 dolar AS dan 1.000 dolar AS setiap tahun untuk melakukan olahraga terorganisir. Terlebih jika ada kegiatan lainnya seperti aktivitas seni dan kerajinan, ribuan dolar akan diperlukan sebagai tambahan dalam anggaran keluarga.
Seringkali, salah satu orang tua yang bekerja akan memilih untuk berhenti sementara dari pekerjaan, baik dalam jangka pendek atau jangka panjang untuk merawat anak-anak mereka. Penelitian menunjukkan bahwa memilih kehidupan ibu yang tinggal di rumah daripada tetap bekerja, seperti yang dipenuhi secara spiritual, dapat mengarah pada penurunan serius dalam pendapatan rumah tangga secara keseluruhan.
Faktanya, studi apa pun akan menunjukkan bahwa keluarga yang hidup dengan penghasilan tunggal lebih lemah secara finansial daripada keluarga yang memiliki dua pendapatan. Majalah Forbes menunjuk penurunan pendapatan hingga 30 persen karena adanya salah satu orang tua yang tak bekerja selama dua atau tiga tahun.
Sebuah studi pada 2016 dari Center for American Progress menunjukkan bahwa seorang perempuan yang bekerja dapat menghasilkan sekitar 30.000 dolar per tahun. namun mereka rata-rata memilih berhenti pada usia 26 tahun untuk merawat anak yang baru lahir dan kembali bekerja pada usia 3. Mereka mungkin akan kehilangan sekitar 467.000 dolar AS, dibandingkan memilih tetap melanjutkan karir.
Meski besarnya biaya yang harus dikeluarkan para orang tua untuk merawat dan membesarkan anak-anak mereka, tak ada kebahagiaan yang lebih baik dibandingkan melihat buah hati tumbuh dewasa dengan sehat. Namun, persiapkan finansial secara matang dalam hal ini untuk membantu segalanya berjalan dengan lancar dan membawa kesuksesan Anda dalam berkeluarga, meski bukan berarti sukses adalah sempurna.