REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persiraja terancam berkandang di Stadion Harapan Bangsa (SHB) Banda Aceh menjamu lawannya dalam kompetisi Liga 1 Musim 2020. menyusul lampu penerangan lapangan di stadion tersebut belum memenuhi syarat.
"Lampu Stadion Harapan Bangsa menjadi persoalan. Jika tidak diperbaiki, maka Persiraja terancam berkandang di stadion tersebut," kata Teuku Muffri, suporter Persiraja dari SKULL, di Banda Aceh, Rabu (29/1).
Oleh karena itu, sebut Teuku Muffri, suporter Persiraja Banda Aceh yang tergabung dalam beberapa kelompok mendesak Pemerintah Aceh memperbaiki lampu Stadion Harapan Bangsa
Menurut Teuku Muffi, persoalan lampu penerangan lapangan tersebut sudah disampaikan kepada Pemerintah Aceh. Namun, hingga kini belum ada perubahan signifikan.
"Perbaikan lampu penerangan ini harus segera dituntaskan, mengingat kompetisi Liga 1 Musim 2020 mulai digulir pada 29 Februari mendatang. Karena itu, kami berharap Pemerintah Aceh segera memperbaiki lampu penerangan lapangan tersebut," kata Teuku Muffri.
Teuku Muffri menyebutkan jika dalam beberapa hari ke depan tidak juga respons dari Pemerintah Aceh, maka suporter Persiraja akan melakukan penggalangan dana dengan turun ke jalan.
Penggalangan dana tersebut untuk membiayai perbaikan lampu penerangan lapangan Stadion Harapan Bangsa. Jika tidak, Stadion Harapan Bangsa tidak memenuhi syarat menggelar pertandingan sepak bola Liga 1.
"Jika tidak memenuhi syarat, maka Persiraja tidak bisa bermain di Stadion Harapan Bangsa. Jika ini terjadi, maka akan melukai hati pendukung Persiraja dan penggemar sepak bola pada umumnya. Apalagi saat ini Persiraja berkompetisi di kasta tertinggi sepak bola di Indonesia," kata Teuku Muffri.
Sekretaris Umum Persiraja Rahmat Djailani mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan Dinas Pemuda Olahraga terkait perbaikan lampu penerangan tersebut.
"Pemerintah Aceh dalam hal ini Dinas Pemuda Olahraga berkomitmen memperbaiki lampu penerangan lapangan stadion. Hanya saja, ada faktor nonteknis yang mesti dipenuhi," kata Rahmat Djailani.