Kamis 30 Jan 2020 08:04 WIB

Pemerintah Kembali Didesak Evakuasi WNI di Wuhan

Menyelamatkan WNI adalah kewajiban pertama dari pemerintah

Rep: Rizkyan adiyudha/ Red: Esthi Maharani
Pembangunan Rumah Sakit khusus Virus Corona di Wuhan, China
Foto: Youtube
Pembangunan Rumah Sakit khusus Virus Corona di Wuhan, China

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah diminta untuk segera mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih berada di Wuhan, China. Hal itu dinilai perlu segera dilakukan menyusul mewabahnya penyebaran virus Corona di daerah tersebut.

"Saya kira kita sama-sama sepakat bahwa menyelamatkan WNI adalah kewajiban pertama dari pemerintah untuk bagaimana agar warga negara kita di sana itu terjamin tidak kena virus," kata Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman di Jakarta, Rabu (29/1).

Baca Juga

Dia mendesak aksi nyata pemerintah berkenan dengan pelayanan terhadap WNI yang berada di daerah tersebut. Dia mengatakan, pemerintah harus menjadikan keselamatan WNI di daerah terdampak itu menjadi prioritas utama mengingat kematian seorang warga negara saat berada di luar negeri merupakan dosa besar.

"Maka kami berharap pemerintah langsung melakukan aksi bagaimana menyelamatkan mereka dan bila perlu dievakuasi, apakah ke Indonesia atau tempat lain di sana," katanya.

Hal tersebut diungkapkan Sohibul usai mengadakan pertemuan tertutup dengan Ketua Umum partai Nasionla Demokrat (Nasdem) Surya Paloh. Saat diminta tanggapan terkait kasus serupa, Surya Paloh hanya menjawab bahwa apa yang mereka akan sampaikan sama dengan pendapat yang dikemukakan PKS.

"Saya kira pandangan kami sama dengan pak Sohibul, jadi tidak perlu lagi ditambahkan," kata Surya Paloh.

Seperti diketahui, data terbaru menunjukkan 132 orang telah meninggal akibat virus corona. Total kasus corona yang terkonfirmasi telah mencapai 5.974. Virus corona baru mulai teridentifikasi sejak pertengahan Desember 2019. Artinya, penyakit akibat corona baru merebak satu setengah bulan saja.

Saat ini 3.300 orang dirawat di Provinsi Hubei. Sebanyak 20 ribu orang diobservasi untuk infeksi. Namun angka kematian akibat corona terus meningkat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement