Kamis 30 Jan 2020 10:51 WIB

Gedung Putih Keberatan Buku John Bolton Diterbitkan

Buku John Bolton berisi informasi mengenai keputusan Donald Trump atas Ukraina.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
John Bolton
Foto: AP
John Bolton

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih melayangkan keberatan dengan rencana penerbitan buku oleh mantan penasihat keamanan nasional John Bolton. Dalam uraian buku tersebut menggambarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memainkan peran sentral dalam menekan Ukraina.

Dikutip dari Aljazirah, sebuah surat dari Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih menyatakan naskah berdasarkan tinjauan pendahuluan tampaknya berisi sejumlah besar informasi rahasia. Kondisi tersebut membuat buku tersebut tidak dapat diterbitkan, kalau informasi rahasia tidak dihapuskan.

Baca Juga

Surat yang diberikan kepada pengacara Bolton tersebut menekankan, beberapa materi yang ada di dalam buku dianggap sangat rahasia. "Di bawah hukum federal dan perjanjian kerahasiaan yang ditandatangani klien Anda sebagai syarat untuk mendapatkan akses ke informasi rahasia, manuskrip tidak boleh dipublikasikan atau dibuka tanpa penghapusan informasi rahasia ini," kata surat itu.

Partai Demokrat melihat Bolton sebagai tokoh kunci yang dapat membantu memperkuat gugatan pemakzulan terhadap Trump. Bolton pun diharapkan bisa bersaksi dalam sidang yang sedang dilakukan oleh Senat, meski mendapatkan penolakan keras dari Partai Republik.

Surat itu mengatakan, Gedung Putih akan berhubungan dengan pengacara Bolton untuk merevisi beberapa bagian yang ada dalam naskah buku tersebut. Salah satu yang memberatkan Trump adalah bagian Bolton menulis kalau presiden mengatakan kepadanya ingin membekukan 391 juta dolar AS dalam bantuan keamanan ke Ukraina.

Trump pun telah mengecam Bolton di Twitter. Dia menyatakan, Bolton meninggalkan jabatan Gedung Putih pada bulan September dengan buru-buru dan malah menulis sebuah buku dengan tidak benar. "Semua Keamanan Nasional Rahasia. Siapa yang akan melakukan ini?" ujarnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement