REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pemerintah akan segera memutuskan rencana evakuasi WNI di Wuhan, Cina pada sore ini melalui rapat internal. Jokowi pun mengaku telah menginstruksikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi agar mulai membahas rencana evakuasi.
"Tadi sudah saya sampaikan pagi tadi saya sampaikan kepada Menlu untuk mulai menjajaki mengenai itu tapi juga tahapan-tahapannya baru sore ini kita lakukan... Sore ini baru kita akan putuskan," ujar Jokowi di Puspitek, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Kamis (30/1).
Jokowi menegaskan, opsi evakuasi WNI di Wuhan pun telah disiapkan sebelumnya. Namun, evakuasi juga memerlukan prosedur. Selain itu, pemerintah juga perlu menyiapkan berbagai hal terkait evakuasi termasuk prosedur karantina dan lokasinya.
"Kalau ini kita evakuasi masuknya seperti apa, kemudian setelah dibawa ke sini apakah ada karantina dalam jumlah banyak itu di mana. Ini hal seperti ini jangan dianggap gampang, harus disiapkan betul karena ini menyangkut sekali lagi ini, menyangkut virus," jelas Jokowi.
Pesawat jenis Boeing 737 yang akan dipakai untuk mengevakuasi WNI di Wuhan, Cina disiagakan di Skadron Udara 17, Bandara Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis (30/1).
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan kemungkinan besar proses evakuasi akan melibatkan TNI. Sebab menurutnya, TNI-lah yang paling siap untuk melakukan evakuasi para WNI di Wuhan. Di samping itu, kata dia, TNI juga telah menyatakan kesiapannya.
"Ya memang yang paling siap menurut saya memang dari TNI berhubungan bidang kesehatan. Kita kan ada misalnya tim di RSPAD," ujar dia.
Pelaksanaan evakuasi pun tinggal menunggu perintah dari Presiden setelah diputuskan melalui rapat internal pada sore ini. Menurut Jokowi, keputusan evakuasi ini juga mempertimbangkan regulasi dan aturan di negara Cina.
"Artinya kita tinggal memutuskan tapi juga melihat di sana. Ini bukan negara kita loh. Bukan di negara kita, di negara orang lain yang memiliki regulasi, yang memiliki aturan-aturan yang ada," jelas Jokowi.