Kamis 30 Jan 2020 14:31 WIB

Pejabat Cina Diancam Sanksi Jika Malas Tangani Virus Korona

Peringatan ini dikeluarkan di tengah kian masifnya penyebaran virus korona.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Petugas medis mengenakan pakaian proteksi lengkap di kota Wuhan, China, yang terkena wabah virus Corona.
Foto: chinatopix via AP
Petugas medis mengenakan pakaian proteksi lengkap di kota Wuhan, China, yang terkena wabah virus Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- The Central Commission for Discipline Inspection (CCDI), sebuah lembaga pengawas anti-korupsi Cina mengatakan akan menjatuhkan hukuman atau sanksi kepada para pejabat yang lalai dan malas dalam menangani permasalahan wabah virus korona.

Dalam keterangan yang diunggah di situs resminya pada Kamis (30/1), CCDI menyebut siapa pun yang tidak secara efektif melaksanakan instruksi Presiden Cina Xi Jinping dalam menangani dan memerangi wabah virus korona akan dihukum. Mereka yang lalai dalam melaksanakan tugas serta menyalahgunakan dana penyelamatan dan material akan turut dijatuhkan hukuman.

Penyebaran virus korona di Cina kian masif. Saat ini terdapat 7.711 warga yang terinfeksi. Jumlah korban meninggal akibat virus itu pun bertambah menjadi 170 orang.

Pada Selasa (28/1), Xi Jinping melakukan pertemuan dengan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus di Beijing. Pada kesempatan itu, Xi menegaskan negaranya akan berupaya keras untuk menangani penyebaran virus korona hingga tuntas. "Virus itu iblis dan kita tidak bisa membiarkan iblis bersembunyi," ujarnya.

Xi mengatakan Cina akan memperkuat kerja sama internasional dan menyambut partisipasi WHO dalam pencegahan virus. "Kami yakin bahwa WHO dan komunitas internasional akan memberi ketenangan serta penilaian objektif dan rasional. Cina yakin akan memenangkan pertempuran melawan virus," ucapnya.

Ghebreyesus pun mengapresiasi upaya Cina dalam menangani wabah virus korona. "WHO dan masyarakat internasional sangat memuji dan sepenuhnya menyetujui langkah-langkah tegas yang telah diambil Pemerintah Cina serta menghargai upaya besar Cina dalam mengendalikan penyebaran pneumonia," kata Ghebreyesus, seperti dilaporkan laman kantor berita Cina, Xinhua.

Dia mengatakan WHO tidak merekomendasikan evakuasi warga negara Cina. Ghebreyesus pun meminta masyarakat internasional tetap tenang. WHO, kata dia, yakin pada kemampuan pencegahan dan pengendalian epidemi Negeri Tirai Bambu.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement