REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pendiri Ikhwanul Muslimin Hasan Al Banna pernah mengungkapkan kalimat pelecut semangat. Kalimat tersebut juga merupakan wasiat bagi umat Muslim di mana pun berada.
Dalam buku Bagaimana Menyentuh Hati karya Abbas As Siisiy disebutan bahwa Hasan Al Banna pernah melarang setiap umat Muslim untuk berputus asa. Sebab menurutnya berputus asa bukanlah akhlak seorang Muslim.
Dalam surat wasiatnya, Hasan menuliskan: “Ketahuilah bahwa kenyataan hari ini adalah mimpi hari kemarin, dam impian hari ini adalah kenyataan di hari esok. Waktu masih panang dan hasrat akan terwujudnya kedamaian masih tertanam dalam jiwa masyarakat. Meski fenomena-fenomena kerusakan dan kemaksiatan terus menghantui, janganlah lemah,”.
Yang lemah, kata dia, sesungguhnya tidak akan lemah sepanjang hidup dan yang kuat tidak akan selamanya kuat. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Alquran Surah Al-Qashash ayat 5-6 yang artinya: “Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan orang-orang yang mewarisi (bumi), dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Fir’aun dan Haman serta tentaranya apa yang selalu mereka khawatirkan dari mereka itu,”.
Hasan berwasiat agar sikap berputus asa lenyap dari jiwa setiap umat Muslim. Umat Muslim justru hendaknya bersiap dan berbuat kebaikan dan jangan menunggu datangnya esok hari. Sebab belum tentu manusia dapat berbuat sesuatu di esok hari tersebut.