REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pemerintah Jepang kembali berhasil mengevakuasi warga negara mereka dari Wuhan, China. Pesawat kedua yang disewa Jepang untuk menjemput warganya dari kota diisolasi itu telah tiba di Tokyo pada Kamis (30/1) waktu setempat.
Seperti diwartakan Reuters pada Kamis (30/1), pemerintah Jepang kini tengah menjaga ketat pesawat evakuasi kedua tersebut. Pesawat itu mengangkut sembilan warga yang menunjukan gejala semisal demam hingga batuk.
Pemerintah Jepang sebelumnya telah berhasil mengevakuasi tiga warga negara mereka dari Wuhan. Ketiganya terkonfirmasi terpapar virus Corona baru.
Kementerian kesehatan Jepang lantas segera merespons laporan tersebut. Kementerian mengatakan bahwa dua dari tiga warga tersebut tidak menunjukkan gejala apa pun.
Hal serupa juga tengah dilakukan Amerika Serikat (AS). Pemerintah AS berhasil mengevakuasi 200 warga negara mereka keluar dari Wuhan. Mereka tengah mendapatkan menjalani pemeriksaan ketat saat tiba di Kalifornia.
Reuters melaporkan bahwa upaya serupa juga tengah dilakukan pemerintah Prancis, Inggris, dan Kanada. Mereka sedang berusaha mengevakuasi warga negara mereka dari Wuhan.
Pemerintah Indonesia kini juga didesak untuk segera mengeluarkan warga negaranya dari Wuhan. Namun, Wakil presiden Ma'ruf Amin mengatakan pemerintah belum bisa mengevakuasi WNI yang ada wilayah Provinsi Hubei, khususnya Wuhan.
Ma'ruf beralasan saat ini wilayah tersebut masih terisolasi oleh Pemerintah China. Dia mengatakan Wuhan sekarang ini menjadi daerah yang diisolasi sehingga tidak boleh ada orang masuk dan keluar.
Jumlah total kematian yang dikonfirmasi akibat virus Corona di China naik dari 38 menjadi 170 orang. Otoritas kesehatan China mengatakan ada 7.711 kasus infeksi yang dikonfirmasi hingga Rabu (29/1) waktu setempat.
Infeksi dilaporkan terjadi setidaknya di 15 negara lain. Komite Darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengadakan pertemuan kembali secara tertutup di Jenewa untuk memutuskan apakah penyebaran cepat virus sekarang merupakan keadaan darurat global.